Joyflight adalah istilah untuk terbang tanpa tujuan tertentu, terbang di sekitar bandar udara keberangkatan. Maksudnya joyflight bukan sebuah penerbangan komersial berjadwal dari bandar udara A ke bandar udara B atau penerbangan charter khusus untuk tujuan tertentu. Joyflight biasanya hanya terbang berputar-putar di area tertentu dan tentunya terbang dengan VFR untuk bisa menikmati pemandangan yang ada.
Joyflight banyak ditawarkan oleh flying club atau flying school yang memperkenalkan penerbangan, menumbuhkan minat dirgantara, baik pada peminat sekolah penerbang (calon penerbang) maupun kalangan umum yang hanya ingin menikmati penerbangan di kotanya. Sebuah penerbangan joyflight mungkin cukup mahal, tapi anda bisa berbagi biaya joyflight dengan teman anda yang juga akan ikut penerbangan tersebut.
Cara lain adalah mencari penerbang yang sedang mengumpulkan jam terbang dan berbagi biaya penerbangan dengan mereka. Syaratnya penerbang tersebut harus minimal mempunyai PPL (Private Pilot License) dan harus ikut membiayai penerbangan tersebut, karena hanya dengan lisensi PPL yang bersangkutan tidak boleh membawa penumpang yang membayar penuh dalam penerbangannya.
Untuk menikmati sebuah joyflight anda bisa menghubungi sekolah-sekolah penerbang swasta atau flying club yang ada. Berikut adalah cerita tentang sebuah penerbangan joyflight dengan pesawat Cessna 172N. Ketiga orang yang melakukan penerbangan ini semuanya adalah penulis ilmuterbang.com. (admin)
--------------------------------------------
Terbang itu menyenangkan, itu yang bisa saya katakan. Untuk mencoba menerbangkan pesawat, atau merasakan terbang dengan pesawat kecil anda dapat menyewa pesawat seperti Cessna 172 atau lainnya, sesuai dengan kemampuan anda, seperti contoh 1 jam, 2 jam, atau lebih dari itu.
Kali ini, saya duduk di belakang untuk mengikuti terbang Visual Flight Rules (VFR) dengan sebuah Cessna 172 dari Halim menuju Pondok Cabe dan kembali lagi ke Halim.
Sudah lama saya tidak mengunjungi Halim Airport sejak tahun 2005. Pada saat saya memasuki area parkiran pesawat, wow! Saya terkejut dengan jumlah pesawat yang sangat banyak dibandingkan dengan tahun 2005 silam.
Singkat cerita, pesawat sudah siap untuk diberangkatkan dan Pilot in Command (PIC) yang kebetulan juga seorang penerbang Airbus A330, memeriksa ulang pesawat sebelum kami berangkat.
Mari ikuti cerita perjalanan saya dalam foto-foto berikut.
Setelah pesawat mendarat, kami beristirahat sejenak. Dikarenakan perubahan cuaca yang dapat menyebabkan kami tidak dapat terbang VFR, maka PIC memutuskan untuk terbang kembali ke Halim sebelum terlambat. Kami mengucapkan salam perpisahan kepada seorang teman yang ada di airport itu, kemudian kami berangkat kembali.
Tidak lama setelah mendarat, turun hujan yang sangat lebat. Malam harinya, pada saat saya menonton berita di tv, banyak berita mengenai pohon tumbang dan banjir di Jakarta dikarenakan hujan yang sangat lebat ini.
Demikianlah laporan perjalanan singkat saya bersama teman-teman. Terbang santai sangat menyenangkan, tetapi peraturan tetap peraturan yang wajib ditaati selama tidak dalam kondisi darurat. Dalam kondisi darurat, penerbang boleh melakukan deviasi dari peraturan yang ada.
“Terima kasih anda telah terbang bersama odong-odong air, kami harap kami dapat melayani anda kembali dalam penerbangan anda selanjutnya.”