Mendengar kata check ride di dalam dunia penerbangan bukanlah hal yang asing lagi. Check ride adalah satu penerbangan di mana sang penerbang akan diuji kemampuan terbangnya. Seorang penerbang akan diuji, apakah yang bersangkutan berkompeten untuk mendapatkan sebuah sertifikat berupa Endorsement atau License.
Sejauh ini, check ride yang sudah pernah penulis lakukan adalah untuk PPL (Private Pilot License), CPL (Commercial Pilot License), Add-on Rating dan IR (Instrument Rating).
Check ride bukanlah satu hal yang harus ditakutkan bagi penerbang yang sudah terbiasa untuk terbang mengikuti prosedur yang ada. Jika Flight Instructor sudah berani melepas anda untuk mengikuti check ride, bersyukurlah karena itu adalah tanda di mana Flight Instructor sudah percaya bahwa anda dapat lulus check ride.
Apa saja yang dilakukan selama check ride? Pada dasarnya, Check pilot (Orang yang memiliki wewenang untuk menjalankan ujian praktek terbang) akan mulai menilai dari flight plan yang dibuat hingga selesai melakukan penerbangan check ride.
PPL, CPL serta Add-on Rating Check ride
Dari pengalaman penulis, check ride yang dilakukan selama di Filipin untuk tahap PPL,CPL dan Add-on Rating dapat dikatakan tidak terlalu sulit dan tidak selengkap seperti yang penulis pernah baca dari pengalaman siswa penerbang di sekolah penerbangan lain.
Pertama Check pilot melakukan briefing mengenai apa saja yang akan dilakukan selama check ride. Check pilot tidak akan memegang kendali pesawat, kecuali dalam keadaan di mana faktor keselamatan dipertaruhkan. Jika check pilot sampai harus memegang kendali pada saat kondisi yang normal, maka penerbang yang di check akan dinyatakan gagal dalam check ride, dan harus mengulangi lagi.
Flight plan sudah saya persiapkan dan disetujui oleh check pilot. Kemudian saya mengirim flight plan kepada FSS (Flight Service Station) untuk meminta persetujuan. Tidak ada masalah dengan rencana penerbangan yang saya buat, dan selanjutnya melakukan preflight inspection pesawat yang akan saya gunakan. Walaupun terlihat rutin dan mudah karena pesawat yang digunakan kecil, kita tidak boleh meremehkan tahapan ini. Melupakan satu hal saja, dapat berakibat hal-hal yang tidak diinginkan.
Setelah check pilot duduk di dalam pesawat, saya melakukan safety briefing terlebih dahulu di dalam pesawat. Menjelaskan apa saja yang perlu dilakukan dalam keadaan darurat. Saya memperlakukan check pilot seperti seorang penumpang. Penumpang yang kebetulan memiliki rasa keingintahuan yang luar biasa mengenai pesawat terbang. Karena dia akan bertanya terus mulai dari batasan-batasan pesawat hingga maneuver yang dapat dilakukan oleh pesawat yang digunakan.
Setelah lepas landas, mulailah check pilot meminta saya untuk melakukan maneuver dasar seperti slow flight; straight and level; Climbing or descending turns; level steep turns; stalls; hingga emergency procedures. Kemudian, check pilot meminta saya untuk membawa kembali pesawat ke airport dan menyelesaikan check ride saya pada saat itu.
Instrument Rating check ride
Check ride favorite saya adalah pada waktu IR check ride. Dalam check ride ini, saya melakukan local IR flight. Tahapan awal serupa dengan check ride sebelumnya. Mulai dari briefing yang disertai dengan melakukan review mengenai SID (Standard Instrument Departure), STAR (Standard Terminal Arrival Route) dan juga Approach charts yang akan digunakan.
Setelah lepas landas tinggal mengikuti rencana awal, atau melakukan deviasi jika ada arahan dari ATC setempat. Setelah sampai ke fix point, saya melakukan DME Arc dari satu radial ke radial yang lain, kemudian intercept inbound radial yang diberikan. Setelah sampai di DME tertentu, saya diminta untuk melakukan procedural turn (Teknik dasar untuk pesawat kembali dari inbound menjadi outbound di radial yang sama, dan sebaliknya), setelah itu melakukan DME holding (Standard dan non-standard pattern). Pada akhirnya kembali ke airport dengan mengikuti STAR yang diberikan oleh ATC, diikuti dengan Instrument approach untuk landasan pacu yang aktif pada saat itu untuk pendaratan. Mendarat dengan selamat, check ride terakhir saya untuk tahap sekolah di Filipin.
Bagi saya, tidak ada persiapan khusus untuk check ride, karena saya sudah terbiasa memperlakukan latihan terbang saya sebagai check ride, di mana saya selalu berusaha untuk belajar, melatih diri saya sendiri untuk tidak hanya terbang untuk menambah jam terbang untuk senang-senang saja tanpa mempelajari sesuatu.
Saya berharap cerita pengalaman saya bisa memberikan sedikit gambaran mengenai check ride, yang mungkin juga dapat berbeda di sekolah anda. Sukses selalu untuk check ride anda semua, jangan lupa melakukan persiapan yang baik dan tidur yang cukup. Terutama berdoa sebelum dan sesudah terbang.
Happy landing
Sejauh ini, check ride yang sudah pernah penulis lakukan adalah untuk PPL (Private Pilot License), CPL (Commercial Pilot License), Add-on Rating dan IR (Instrument Rating).
Check ride bukanlah satu hal yang harus ditakutkan bagi penerbang yang sudah terbiasa untuk terbang mengikuti prosedur yang ada. Jika Flight Instructor sudah berani melepas anda untuk mengikuti check ride, bersyukurlah karena itu adalah tanda di mana Flight Instructor sudah percaya bahwa anda dapat lulus check ride.
Apa saja yang dilakukan selama check ride? Pada dasarnya, Check pilot (Orang yang memiliki wewenang untuk menjalankan ujian praktek terbang) akan mulai menilai dari flight plan yang dibuat hingga selesai melakukan penerbangan check ride.
PPL, CPL serta Add-on Rating Check ride
Dari pengalaman penulis, check ride yang dilakukan selama di Filipin untuk tahap PPL,CPL dan Add-on Rating dapat dikatakan tidak terlalu sulit dan tidak selengkap seperti yang penulis pernah baca dari pengalaman siswa penerbang di sekolah penerbangan lain.
Pertama Check pilot melakukan briefing mengenai apa saja yang akan dilakukan selama check ride. Check pilot tidak akan memegang kendali pesawat, kecuali dalam keadaan di mana faktor keselamatan dipertaruhkan. Jika check pilot sampai harus memegang kendali pada saat kondisi yang normal, maka penerbang yang di check akan dinyatakan gagal dalam check ride, dan harus mengulangi lagi.
Flight plan sudah saya persiapkan dan disetujui oleh check pilot. Kemudian saya mengirim flight plan kepada FSS (Flight Service Station) untuk meminta persetujuan. Tidak ada masalah dengan rencana penerbangan yang saya buat, dan selanjutnya melakukan preflight inspection pesawat yang akan saya gunakan. Walaupun terlihat rutin dan mudah karena pesawat yang digunakan kecil, kita tidak boleh meremehkan tahapan ini. Melupakan satu hal saja, dapat berakibat hal-hal yang tidak diinginkan.
Setelah check pilot duduk di dalam pesawat, saya melakukan safety briefing terlebih dahulu di dalam pesawat. Menjelaskan apa saja yang perlu dilakukan dalam keadaan darurat. Saya memperlakukan check pilot seperti seorang penumpang. Penumpang yang kebetulan memiliki rasa keingintahuan yang luar biasa mengenai pesawat terbang. Karena dia akan bertanya terus mulai dari batasan-batasan pesawat hingga maneuver yang dapat dilakukan oleh pesawat yang digunakan.
Setelah lepas landas, mulailah check pilot meminta saya untuk melakukan maneuver dasar seperti slow flight; straight and level; Climbing or descending turns; level steep turns; stalls; hingga emergency procedures. Kemudian, check pilot meminta saya untuk membawa kembali pesawat ke airport dan menyelesaikan check ride saya pada saat itu.
Instrument Rating check ride
Check ride favorite saya adalah pada waktu IR check ride. Dalam check ride ini, saya melakukan local IR flight. Tahapan awal serupa dengan check ride sebelumnya. Mulai dari briefing yang disertai dengan melakukan review mengenai SID (Standard Instrument Departure), STAR (Standard Terminal Arrival Route) dan juga Approach charts yang akan digunakan.
Setelah lepas landas tinggal mengikuti rencana awal, atau melakukan deviasi jika ada arahan dari ATC setempat. Setelah sampai ke fix point, saya melakukan DME Arc dari satu radial ke radial yang lain, kemudian intercept inbound radial yang diberikan. Setelah sampai di DME tertentu, saya diminta untuk melakukan procedural turn (Teknik dasar untuk pesawat kembali dari inbound menjadi outbound di radial yang sama, dan sebaliknya), setelah itu melakukan DME holding (Standard dan non-standard pattern). Pada akhirnya kembali ke airport dengan mengikuti STAR yang diberikan oleh ATC, diikuti dengan Instrument approach untuk landasan pacu yang aktif pada saat itu untuk pendaratan. Mendarat dengan selamat, check ride terakhir saya untuk tahap sekolah di Filipin.
Bagi saya, tidak ada persiapan khusus untuk check ride, karena saya sudah terbiasa memperlakukan latihan terbang saya sebagai check ride, di mana saya selalu berusaha untuk belajar, melatih diri saya sendiri untuk tidak hanya terbang untuk menambah jam terbang untuk senang-senang saja tanpa mempelajari sesuatu.
Saya berharap cerita pengalaman saya bisa memberikan sedikit gambaran mengenai check ride, yang mungkin juga dapat berbeda di sekolah anda. Sukses selalu untuk check ride anda semua, jangan lupa melakukan persiapan yang baik dan tidur yang cukup. Terutama berdoa sebelum dan sesudah terbang.
Happy landing