Setiap menerima instruksi dari ATC, penerbang wajib melakukan ‘Read Back’ seperti terdapat pada document ICAO Annex 10/Radiotelephony, kemudian perintah yang telah di ‘read back’ tersebut dilaksanakan. Dalam melakukan ‘read back’ tersebut ada tata-tertib yang harus dipatuhi agar tidak terjadi kesalah-fahaman. Kesalah-fahaman dapat terjadi antara penerbang dengan ATC dan diantara penerbang sendiri. ICAO menyadari juga akan kemungkinan salah-faham antara ATC dan penerbang, sehingga ditetapkan suatu prosedur yang dinamakan ‘Listen Back’ yang menjadi tanggung jawab ATC untuk memastikan bahwa penerbang telah menerima dan mengerti maksud instruksi, sehingga lengkaplah lingkaran inter-aksi ATC dan penerbang. Jadi tidak mungkin lagi ada salah-faham bukan? Kenyataannya ternyata tidak demikian! Masih banyak terjadi salah dalam eksekusi instruksi ATC, mungkin ATC tidak melakukan ‘listen back’ atau perbedaan interpretasi diantara penerbang tidak diselesaikan dengan tuntas.
Crew : clear to land runway 05, QNH 1019.
3rd Crew: QNH 1018
Capt : I heard 1019
ATC tidak melakukan ‘Listen Back’ dengan benar. Jadi walaupun dua orang mendengar angka yang sama tetap bukan jaminan mayoritas selalu benar. The best thing to do is CLARIFY, after all it’s FREE! It can save your life, at the very least save you from embarrassment, malu bertanya sesat diudara.