GPU pada dasarnya adalah sebuah pembangkit daya yang ada di luar pesawat. Pembangkit daya atau generator ini biasanya menghasilkan daya sebesar 28 V DC atau 115 V AC dengan frekuensi 400 hz berbeda dengan listrik di rumah yang berfrekuensi 50-60 Hz.
Listrik yang tersambung ke pesawat hasil pasokan GPU ini disebut external power.
Bentuk fisik GPU bermacam-macam dari generator portabel sekecil koper sampai GPU yang seukuran truk besar.
Ada juga GPU yang terpasang di garbarata atau jetway atau jembatan untuk masuk ke pesawat terbang.
Pada gambar di atas terlihat dua buah generator yang bernomor 1 dan 2 di garbarata yang dipasangkan dengan kabel berwarna jingga ke pesawat untuk memasok tenaga listrik. Selang besar berwarna kuning adalah pasokan penyejuk udara (AC)
Kenapa harus pakai GPU
Di negara yang memperhatikan lingkungan dan polusi suara, penggunaan APU dibatasi hanya untuk start engine dan sesaat setelah mendarat sampai parkir dan GPU terpasang saja. Polusi dari APU bukan hanya dari gas buangnya saja tapi juga dari kebisingan yang ditimbulkan. Untuk mengurangi polusi ini, bandar udara menyediakan external power atau pembangkit daya yang siap disambungkan ke pesawat pada waktu pesawat parkir.
Alasan yang umum adalah pada waktu APU di pesawat tidak berfungsi alias rusak. Pada waktu mematikan mesin, pesawat perlu listrik untuk sistem yang ada di dalam pesawat agar tetap bisa bekerja sehingga GPU diperlukan sebelum mesin pesawat dimatikan.