Raha Dika Purnata
Permisi para senior,, saya mau tanya kenapa dalam penghitungan load dibagi menjadi 4 compartmen...???
terimakasih...

Fadjar Nugroho
ini ngomongin cargo compartment kan? karena ada APU compartment, dll.
kalau tentang moment arm sudah mengerti?

Raha Dika Purnata
nah itu dia capt. saya belum paham arm moment...
mohon pencerahannya... !! ^^

Fadjar Nugroho
dikit2 ya, pesawat itu kan mesti seimbang. kalau keluar dari pabrik bisa dikatakan cukup seimbang.
Nah waktu diisi load, berarti loadnya harus seimbang.
Kalau kita lihat papan jungkat-jungkit di taman anak2 bisa kita lihat, tengah2nya adalah CG.
Kasarnya load di depan CG dan di belakang CG harus seimbang, tepatnya dalam batasan CG limit. Kalau terlalu depan atau terlalu belakang akang jomplang (nose heavy atau tail heavy).
sampe sini mengerti? sebelum saya lanjutkan.

Raha Dika Purnata
siaap capt. paham...^^

Fadjar Nugroho

Katakanlah di sisi kiri papan jungkat-jungkit di sebut sisi A dengan panjang 2 meter, ditengah adalah CG dan di sebelah kanan sisi B dengan panjang 2 meter.
Jika ujung sisi A diduduki oleh anak dengan berat 10 kg dan ujung sisi B diduduki anak dg berat 10 kg, papannya akan seimbang. benar?

Raha Dika Purnata
benar capt...

Fadjar Nugroho
Jika papan di sisi A menjadi 4 meter dan sisi B tetap 2 meter:
Jika ujung sisi A di duduki anak seberat 10 kg dan sisi B di duduki anak seberat 10 kg, akan seimbang gak? kalau jawabannya tidak seimbang maka jungkat-jungkit akan jatuh ke sisi mana, A atau B?

Raha Dika Purnata sisi A capt...

Fadjar Nugroho
Jadi panjang papan adalah arm dan berat anak adalah weight. keseimbangan akan berpindah ke moment yang lebih besar. Moment adalah (arm x Weight).
Nah sekarang di pesawat. Kalau misalnya pesawatnya "ideal" dan seimbang tepat di tengah2 (CG ada di tengah2 pesawat), dengan sisi A adalah depan pesawat dan sisi B adalah belakang pesawat, maka loadnya harus diatur agar moment di A=moment di B, bener gak?
ini semua masih teori ideal bukan pesawat seperti B737.

Raha Dika Purnata ooo... gitu capt.
berarti kalo yang di 737 kenapa dibagi 4? apa hanya untuk mempermudah penghitungan distribusi load,,,??

Fadjar Nugroho belum selesai... :)
sekarang jika ada 10 baris kursi di sisi B, maka untuk menghitung keseluruhan moment berarti harus tahu:
-arm baris 1 (jarak dari CG) dan berat baris 1
-arm baris 2 (jarak dari CG) dan berat baris 2
......dst...
-arm baris 10 (jarak dari CG) dan berat baris 10
dari hasil perkalian arm(1..10) dikali weight(1..10) jika dijumlah maka akan dapat moment di sisi B.

sampe sini sudah bingung belum? kalau bingung diterusin.

Karena misalnya ternyata setiap baris kursi memberi arm yang berdekatan, maka di kelompokkan saja, misalnya
-arm gabungan baris 1,2,3 dikalikan weight kursi 1,2,3
-arm gabungan baris 4,5,6 dikalikan weight kursi 4,5,6
-arm gabungan baris 7,8,9,10 dikalikan weight kursi 7,8,9,10

Dengan cara ini cuma ada 3 arm dan 3 weight.
Jadi benar:"apa hanya untuk mempermudah penghitungan distribusi load,,,??"

Raha Dika Purnata
waduuuh,,, jadi tambah bingung niih,,, hehe
Berarti tergantung configurasi dari pesawat itu sendiri capt?

Fadjar Nugroho benar, kalau kursi penumpang, tergantung posisi kursinya. Posisi kursi menentukan arm dari titik referensi (yang tadi kita sebut sebagai titik tengah jungkat-jungkit).
Tapi dengan konsep kompartemen, apapun isi kompartemen tersebut akan dihitung hanya dengan 1 arm, dikalikan total berat benda yang ada di kompartemen tersebut jadilah moment di 1 kompartemen.
Makanya biar gak usah hitung moment satu persatu penumpang atau momen barang satu persatu, menghitungnya tinggal cemplungin aja semua barang2 di salah satu kompartemen, dan momennya adalah arm kompartemen tersebut dikalikan total berat yang ada di kompartemen tersebut.

Raha Dika Purnata
Berarti dalam menentukan batas (panjang arm) dari setiap compartment itu berdasarkan dari seating condition ya capt?

Fadjar Nugroho seating configuration.

Raha Dika Purnata
oh iya maksud saya seating configuration ^^
Lalu kalau dalam menentukan max load dalam setiap compartmen itu bagaimana ?

Fadjar Nugroho coba download buku ini untuk lebih lengkapnya, penjelasan saya cuma untuk pengertian dasar saja. Ada contoh2 dari pesawat kecil sampai besar + helikopter.

http://ilmuterbang.com/artikel-mainmenu-29/kumpulan-e-book-penerbangan-dari-internet/49-menerbangkan-pesawat-menjadi-pilot/281-aircraft-helicoptert-weight-and-balance-us-faa
Aircraft (Helicopter) Weight and Balance, US FAA

Coba baca2 dulu, baru kita teruskan bahasannya kalau ada yang kurang jelas lagi. Karena kalau semuanya di sini gak cukup jelas karena tanpa gambar2 seperti dibuku tsb.

Fadjar Nugroho Saya sendiri kalau bingung selalu membayangkan logika jungkat-jungkit tadi.

Raha Dika Purnata iyaaa capt...
terimakasih pencerahannya... ^^

Fadjar Nugroho sama2 semoga berguna, just my 2 cents...

Baron Hussein Hold (ada yang bilang Cargo Hold, padahal isinya bisa bags, cargo, mail, whatever) emang di bagi dalam 4 biji, meski actualnya ruangannya cuma ada 2 (depan dan belakang). Hubungannya dengan moment arm tadi. Makanya setiap pesawat, meski dengan merk sama, tipe sama, config sama, bisa beda index meski kosong. Ketika diisi pax, bisa beda index-nya, karena dari kosong juga index sudah belang-belang. DOW saja bisa belang kok.

Yang di share sama om Fadjar tadi, itu ilmu yang dapat di sekolah yang harusnya beliau sudah dibayar. Jadi memang sudah, kalau menerangkan sama Weight and Balance tanpa gambar, tanpa presentasi, tanpa contoh. Yang sudah lengkap saja masih pada bingung kadang.

Om Raha, pertanyaannya kenapa dibagi 4? Karena dari pabrikan di set seperti itu buat 737. Kalau tidak dibagi, maka moment arm ketika loaded, akan terlalu jauh deviasinya.

Memakai contoh jungkat jungkit tadi, masak orang 100 kg duduk di posisi 2 meter dari center, dianggap sama momentnya dengan orang 100kg duduk di 6 meter dari center?

Itu kenapa, holdnya di bagi dua. Supaya deviasi-nya kecil. Meski ada error in calculation pun, masih "termaafkan" hasilnya.

Cuma 2 rupiah saya....

Sigit Agung Priasmoyo Klo saya baca penjelasan om fadjar ini, saya jadi keingat pelajaran Fisika SMA deh. Tentang moment gaya dan keseimbangan benda tegar.
:)

Ridwan Winanto oia om,,mau melanjutkan pertanyaan mumpung satu topik.. :D nah,kenapa setiap compartment terdapat batasan berat max??misal comp.1 max=1181 kgs,,comp.2 max= 2059 kgs,,comp.3 max= 3062 kgs,,comp.4 max= 1125 kgs??kenapa berat'y tidak sama rata??

Cimenk Agus compartment 2 dan 3 itu dekat dengan titik CG ya, mas ridwan..??

M R Mahdi Putra om Baron Hussein ama om Fadjar Nugroho makasih penjelasannya ,, baru ngeehh knp yah dibagi 4 compt., knp ga dibagi 2 atau 3 ,, huehueheuheuhue (di 737 CL)

Fadjar Nugroho ‎
Ridwan Winanto: nah itu jawabannya dari mas Agus. Bayangkan papan jungkat-jungkit dengan 4 kursi: 2 di sisi A (A1 di ujung dan A2 di dekat CG) dan 2 di sisi B (B1 di ujung dan B2 dekat CG). Yang di ujung-ujung, A1 dan B1 armnya pasti lebih panjang dari CG.

Maherda Ekananda
Om Ridwan Winanto, itu batasan struktur rangka lantai pesawatnya (floor limit), dimana makin jauh dari wing sebagai center of lift (yang melawan weight) nilainya makin kecil (umumnya)

logikanya, misal saya punya jungkat-jungkit kayu untuk mainan anak kecil tau2 saya naikin 2 ekor bison sama berat di masing2 seat-nya kira2 apa yang terjadi...?? balance sih tapi jungkat-jungkitnya patah kaya' adegan OVJ

nah begitu juga yang bisa kejadian ama pesawat dalam weight & balance limitation-nya, makanya ditulis itu detail floor limit per compartement-nya to respect it...

Fadjar Nugroho
ganti ubin marmer aja om, kuat .. hehe..

Maherda Ekananda itu MD-11yang lantainya pake ubin marmer Om Fadjar makanya cukup laku buat Freighter yang suka angkut barang aneh macam berlian segede mobil buat ngebor kerak bumi hehehe

Ridwan Winanto oh,begitu toh om" smw..trs apa setiap pesawat memang harus sedikit berat ke belakang om??atau harus bener" seimbang tepat di tengah??

Fadjar Nugroho nah kalau ini masalahnya aerodinamik. :)

Maherda Ekananda tergantung pesawat-nya, biasanya company lebih suka berat ke belakang dikit karena stab trim-nya sedikit jadi drag-nya lebih kecil (less fuel burn) tapi......

buat pilot itu kurang menyenangkan karena directional control-nya jadi lebih gampang kabur kiri-kanan kaya' pesawat tailwheel..

Ridwan Winanto mantep nih om Fadjar sm om Maherda dan penjelasan dari yg lain'y juga..mulai mengerti.. :D

Fadjar Nugroho Idealnya sih benar2 seimbang.
Kalau berat ke depan (nose heavy) untuk melawannya stabilizer yang ada di ekor harus menekan ekor ke bawah biar pesawatnya gak "nyungsep".
Karena ditekan ke bawah maka sayap harus membuat lift yang lebih besar lagi, more angle of attack, lalu stabilizer harus menekan ke bawah lagi, begitu seterusnya sampai seimbang. Jadi banyak drag yang dihasilkan.
Kebalikannya, dengan sedikit berat ke belakang, ekor harus di angkat, jadi sayap dan stabilizer bekerja sama membuat lift. Hanya saja makin berat ke belakang makin susah dikendalikan jadi berat ke belakangnya sedikit saja.

Masalah lain adalah dengan fuel burn. Makin lama terbang, makin banyak fuel yang dibakar. Jadi ada weight yang berkurang.

Kalau pesawatnya Cessna 172 yang sayapnya lurus, fuel weight berkurang dengan arm yang sama gak masalah.
Kalau jet komersil dengan swept wing, weight berkurang, armnya juga berubah karena sayapnya dimulai dari wing root ke wing tip (ujung sayap) arahnya ke belakang.
 
Jadi kalau kita anggap CG ada di wing root, dengan fuel yang lama2 berkurang, maka momentnya akan berkurang karena:
fuel di seluruh wing tank akan habis pelan2 ke arah wing root. Jadi armnya makin lama makin pendek.
Jadi dimulai dengan berat belakang waktu take off, bisa berakhir dengan berat depan waktu landing.

semua gambar dari: http://ilmuterbang.com/artikel-mainmenu-29/kumpulan-e-book-penerbangan-dari-internet/49-menerbangkan-pesawat-menjadi-pilot/281-aircraft-helicoptert-weight-and-balance-us-faa