Ozi Azza Wizz
permisi mau tanya??
Apakah ada pengaruhnya, cuaca hujan lebat terhadap mesin pesawat yg sedang beroperasi?
saya sering menyaksikan di bandara, waktu hujan deras pun pesawat tetap take off n landing....
trimakasih sebelumnya...
Marsma TNI (Purn) Ir. Suyitmadi, M.T.
Pembakaran di combustion chamber akan bermasalah jika kekurangan oksigen. Yang jadi pertanyaan apakah dengan air terbawa masuk ke engine akan berakibat kekurangan oksigen. Air yang masuk ke engine inlet dan masuk kompresor akan berubah jadi uap air (bukan air) karena suhu di kompresor sudah ratusan derajat. Ada perbedaan cukup signifikan antara motor jet dan motor piston tentang perbandingan udara dan fuel yang dibakar (fuel air ratio). Kalau piston rasionya ±15 : 1, sedangkan jet engine jauh lebih besar dari itu (bisa 80:1). karenanya masih banyak udara berlebihan yang tidak ikut terbakar dan justru digunakan untuk cooling di combustion chamber ataupun turbine inlet. Karenanya gas hasil pembakaran di exhaust nozzle masih bisa dibakar lagi (after burner) utk thrust augmentation misal pada pesawat tempur. Jadi masuknya air (uap air) ke engine tidak akan berpengaruh pada pembakaran sejauh tidak menyebabkan berkurangnya oksigen. Bahkan dalam teori thrust, bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi thrust adalah jumlah massa udara yang dihisap engine. Saat pesawat takeoff pada cuaca panas terik, di mana density udara rendah bisa berakibat jumlah massa udara yang dihisap engine berkurang. Massa udara = hasil kali density, kecepatan udara masuk inlet, dan luasan inlet. Kalau massa udara rendah, maka thrust engine berkurang sehingga pesawat membutuhkan jarak untuk airborne lebih panjang. karena itu pada beberapa jenis engine (mis Fokker 27) dipasang water injection system di inlet kompresor. Tujuannya agar air yang disemprotkan ke engine menguap jadi uap air dan bisa menambah atau menukar kekurangan jumlah massa udara yang dihisap engine akibat cuaca panas tadi. Jadi engine yang dilengkapi water injection ini malah dengan sengaja menginjeksikan air ke dalam kompresor. Biasanya air dicampur metanol, agar tidak gampang beku (karena di ketinggian suhu udara sangat rendah), dan metanol bersifat combustible.
Little Chopper
Air inlet yg berada di luar pada saat hujan sebenarnya tidak terlalu berpengaruh terhadap sistem pembakaran engine pesawat udara. Karena air inlet di pesawat udara main function atau fungsi yang lebih dominan sebagai salah satu pendingin engine pesawat udara. Pembakaran di engine disebabkan oleh O2 yg berada di sekitar igniter dalam combustion chamber. Kalau udara yg di luar apabila hujan ataupun salju ada sistem penyaring yg disebut separator. jadi walaupun hujan lebat ataupun salju tapi mash dalam limitasi desain awal pesawat udara ataupun engine pesawat udara tersebut dibuat pembakaran dl engine masih bisa terjadi asal aliran bahan bakar dan sistem pembakaran dalam engine masih bekerja secara normal.
permisi mau tanya??
Apakah ada pengaruhnya, cuaca hujan lebat terhadap mesin pesawat yg sedang beroperasi?
saya sering menyaksikan di bandara, waktu hujan deras pun pesawat tetap take off n landing....
trimakasih sebelumnya...
Marsma TNI (Purn) Ir. Suyitmadi, M.T.
Pembakaran di combustion chamber akan bermasalah jika kekurangan oksigen. Yang jadi pertanyaan apakah dengan air terbawa masuk ke engine akan berakibat kekurangan oksigen. Air yang masuk ke engine inlet dan masuk kompresor akan berubah jadi uap air (bukan air) karena suhu di kompresor sudah ratusan derajat. Ada perbedaan cukup signifikan antara motor jet dan motor piston tentang perbandingan udara dan fuel yang dibakar (fuel air ratio). Kalau piston rasionya ±15 : 1, sedangkan jet engine jauh lebih besar dari itu (bisa 80:1). karenanya masih banyak udara berlebihan yang tidak ikut terbakar dan justru digunakan untuk cooling di combustion chamber ataupun turbine inlet. Karenanya gas hasil pembakaran di exhaust nozzle masih bisa dibakar lagi (after burner) utk thrust augmentation misal pada pesawat tempur. Jadi masuknya air (uap air) ke engine tidak akan berpengaruh pada pembakaran sejauh tidak menyebabkan berkurangnya oksigen. Bahkan dalam teori thrust, bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi thrust adalah jumlah massa udara yang dihisap engine. Saat pesawat takeoff pada cuaca panas terik, di mana density udara rendah bisa berakibat jumlah massa udara yang dihisap engine berkurang. Massa udara = hasil kali density, kecepatan udara masuk inlet, dan luasan inlet. Kalau massa udara rendah, maka thrust engine berkurang sehingga pesawat membutuhkan jarak untuk airborne lebih panjang. karena itu pada beberapa jenis engine (mis Fokker 27) dipasang water injection system di inlet kompresor. Tujuannya agar air yang disemprotkan ke engine menguap jadi uap air dan bisa menambah atau menukar kekurangan jumlah massa udara yang dihisap engine akibat cuaca panas tadi. Jadi engine yang dilengkapi water injection ini malah dengan sengaja menginjeksikan air ke dalam kompresor. Biasanya air dicampur metanol, agar tidak gampang beku (karena di ketinggian suhu udara sangat rendah), dan metanol bersifat combustible.
Little Chopper
Air inlet yg berada di luar pada saat hujan sebenarnya tidak terlalu berpengaruh terhadap sistem pembakaran engine pesawat udara. Karena air inlet di pesawat udara main function atau fungsi yang lebih dominan sebagai salah satu pendingin engine pesawat udara. Pembakaran di engine disebabkan oleh O2 yg berada di sekitar igniter dalam combustion chamber. Kalau udara yg di luar apabila hujan ataupun salju ada sistem penyaring yg disebut separator. jadi walaupun hujan lebat ataupun salju tapi mash dalam limitasi desain awal pesawat udara ataupun engine pesawat udara tersebut dibuat pembakaran dl engine masih bisa terjadi asal aliran bahan bakar dan sistem pembakaran dalam engine masih bekerja secara normal.