Kami sedang berada di bandar udara Fiumicino di Roma, Italia. Kami siap untuk berangkat. Seluruh pintu sudah ditutup dan pushback operator memberitahu bahwa mereka siap untuk mendorong pesawat. Saya kemudian bicara di frekuensi Ramp control di radio nomor 1, memberi tahu kami siap untuk pushback. Callsign fiktif saya adalah Airline 112.
“Ramp control - Airline 112 Ready To Move”.
“Ready to move” adalah phraseology yang harus dipakai di sini dan tertulis di local procedures. Phraseology ini memberi tahu Ramp Control yang akan memasukkan “ready message” ke Clearance Delivery. Clearance Delivery pada gilirannya akan memberikan clearance kepada penerbang berdasarkan antrian di sistem ATC yang dipakai di sini.
Ramp Control menjawab, “Airline 112, monitor Planning frequency 121.8”.
Setelah readback, saya pindahkan frekuensi radio nomor 1 ke 121.8 Mhz dan menunggu dipanggil oleh Clearance Delivery yang di sini disebut Planning. Kami tidak harus memanggil Clearance Delivery di radio karena kami sudah dimasukkan di antrian sistem dan hanya tinggal menunggu dipanggil.
Clearance Delivery sedang memanggil Turkish airline yang juga sedang menunggu clearance.
“Turkish xxxx, clear XIBRI5A PEPIX 7A initially 4000 ..”. Tiba-tiba transmisi terputus, radio menjadi sunyi senyap. Turkish airline tersebut menunggu sesaat dan kemudian mencoba memanggil Clearance Delivery,
” Delivery Turkish xxxx...”.
Tidak ada jawaban.
Frekuensi Clearance Delivery di radio nomor 1 di pesawat kami masih sunyi senyap. Saya menaikkan volume suara di radio nomor 2 yang ada di frekuensi Emergency 121.5 Mhz, juga sepi. Saya pindahkan frekuensi radio nomor 3 yang biasanya digunakan untuk komunikasi data (datalink) ke frekuensi Ramp control.
Saya mendengar di radio nomor 3, beberapa penerbangan mencoba memanggil Ramp Control. Tidak ada jawaban. Berarti tidak ada masalah dengan radio kami. Yang jelas ada masalah dengan radio di bandar udara ini karena saya masih bisa mendengar radio dari pesawat lain tapi tidak ada jawaban dari ATC di semua frekuensi.
Tiba-tiba terdengar suara di frekuensi 121.5 Mhz,
“Alitalia xxx, this is tower on guard frequency 121.5, you are cleared to land runway 16 Left”.
“Alitalia xxx on guard, cleared to land runway 16 Left, your transmition on tower frequency was garbled”
“Yes, we have problem on all frequency”.
Setelah itu terdengar kembali 2 clearance lain yang diberikan oleh tower kepada pesawat berikutnya di frekuensi 121.5. Setelah sekitar 5 menit, semua frekuensi berjalan kembali dengan normal dan Clearance Delivery memanggil kami.
“Airline 112, clear to start, clear runway 25 via XIBRI5A PEPIX 7A initially 4000 feet QNH 1019 squawk 1234, contact Ground 121.9 for pushback”
Kami melakukan readback dan mulai memanggil Ground Control di frekuensi 121.9 Mhz untuk pushback.
Cerita di atas hanya terjadi sekitar kurang dari 10 menit tapi memberikan fakta pentingnya mendengarkan frekuensi 121.5 untuk penerbang di setiap fase penerbangan dan siap sedia jika terjadi kasus serupa di atas.
Bagi kami yang masih ada di tempat parkir, kejadian tidak berfungsinya radio bandar udara tidak terlalu masalah. Kami bisa menunggu. Berbeda dengan pesawat yang sedang terbang. Bayangkan kalau penerbangan Alitalia di atas tidak mendengarkan frekuensi 121.5 dan tidak mendapatkan clearance untuk mendarat, maka dia akan melakukan go around. Begitu juga beberapa pesawat di belakangnya. Bayangkan akan betapa kacaunya lalu lintas udara di bandar udara ini yang memiliki 3 landasan aktif dan beberapa bandar udara di sekelilingnya.
Kami sendiri jika tidak mendengarkan 121.5 di darat, tidak akan memahami apa yang sedang terjadi. Kami akan menyangka masalah hanya terjadi di frekuensi Clearance Delivery. Kebiasaan di maskapai kami untuk selalu mendengarkan frekuensi darurat 121.5 Mhz memberikan sebuah pelajaran berharga. Pelajaran bagi saya sendiri yang pernah seringkali berbicara dengan teman di radio nomor 2 dan lupa mengembalikannya ke frekuensi 121.5.
Semoga berguna untuk kita semua. Mari terbang dengan aman.
Catatan: Airline 112 adalah callsign fiktif. Kejadian di atas adalah kejadian nyata. Gambaran komunikasi adalah secara umum yang diingat oleh penulis, tidak berdasarkan rekaman.