Jika kita membaca artikel sebelumnya yang berjudul "Apa artinya RVSM", maka kita sudah mendapat gambaran sederhana tentang apa itu RVSM. Untuk panduan implementasi RVSM yang lengkap ada di sebuah dokumen yang tidak saya miliki, yang saya yakin sebagian besar penerbang dan ATC di Indonesia juga tidak memilikinya yaitu: ICAO Document 9574, Manual on Implementation of a 300m [1000 ft] Vertical Separation Minimum Between FL290 and FL410 Inclusive. Begitu juga panduan komunikasi di ruang udara RVSM yang ada di ICAO DOC 4444 yang tidak saya miliki juga. Bagaimana penerbang bisa tahu dan mengerti tentang RVSM adalah tergantung negara tempat penerbang tersebut bekerja. Paling tidak yang saya tahu di ruang udara Eropa dan Amerika Utara, dan beberapa negara lain, panduan terbang RVSM ini tersedia baik dalam bentuk media cetak atau digital di Internet.
Pada tahun 2001, saya ditugaskan oleh perusahaan tempat saya bekerja untuk mengikuti perkembangan RVSM. Pada saat itu (sampai sekarang) cukup sulit untuk mendapatkan informasi RVSM ini. Di saat yang sama saya mengirim email ke eurocontrol (lembaga ATC di ruang udara uni Eropa) untuk meminta informasi yang ada. Tidak sampai satu minggu, eurocontrol mengirim sebuah brosur informasi dan DVD berisi semua informasi yang saya butuhkan dengan gratis. Jadi mungkin otoritas di Indonesia dapat meniru cara ini, minimal dengan cara publikasi informasi (Airman Information Manual) di Internet, menambahkan peraturan dan undang-undang yang sudah tersedia di Internet.
Sekarang kembali ke RVSM, karena saya tidak punya DOC 4444 dan DOC 9574, maka saya akan menguraikan apa yang saya dapat dari internet mengenai implementasi RVSM ini bagi penerbang. Jika ada perbedaan maka dokumen yang berlaku adalah DOC 4444 dan DOC 9574 yang terbaru.
Persiapan terbang di ruang udara RVSM
ATC Flight plan
Sebelum terbang di ICAO Flight Plan bagian no 10. equipment harus diisi dengan huruf W untuk menyatakan pesawat sudah RVSM-approved.
Pesawat Non-RVSM
Jika anda menerbangkan sebuah pesawat pemerintah (State Aircraft) yang tidak RVSM compliant, yang perlu anda lakukan adalah memberi informasi ini pada ATC pada waktu initial contact dengan frase " Negative RVSM", contohnya "Elang flight, climbing FL340 negative RVSM state aircraft "
Preflight
Untuk pesawat sipil dengan pesawat yang RVSM compliant dan perusahaan sudah diberikan ijin untuk terbang RVSM, kita perlu memperhatikan 3 buah peralatan:
a. two primary altimetry systems: dua buah altimeter harus bekerja,
b. one automatic altitude-keeping device; sebuah autopilot harus bekerja, minimum bisa menjaga ketinggian,
c. one altitude-alerting device. Sebuah alat peringatan ketinggian harus bekerja.
Kuntul 123: "Kuntul 123, request clearance to WARR Surabaya, FL 330, negative RVSM".
ATC bisa saja memberikan FL330 tapi juga bisa menolak karena tidak RVSM, jadi kemungkinan jawabannya akan seperti ini:
ATC: "Kuntul 123, UNABLE CLEARANCE INTO RVSM AIRSPACE, MAINTAIN FL 270"
CLIMB/DESCENT di ruang udara RVSM
Untuk pesawat non-RVSM, kata" Negative RVSM" harus selalu digunakan.
- ATC: "Elang flight, climb maintain FL340"
- Elang flight:"Elang flight, climbing FL340 negative RVSM"
- Elang flight:"Elang flight, maintain FL 280 request climbing FL420 negative RVSM"
- ATC: "Elang flight, climb maintain FL420"
- Elang flight:"Elang flight, leaving FL 280 climbing FL420 negative RVSM"
Di luar lingkungan dengan radar atau ADS, pilot harus lapor jika sudah mencapai ketinggian yang diberikan.
Contigency procedures
Contigency procedures adalah prosedur yang harus dijalankan jika pesawat tidak bisa mempertahankan ketinggian karena cuaca atau karena kerusakan peralatan yang berhubungan dengan pengukuran dan penjagaan ketinggian pesawat. Contohnya jika perbedaan antara 2 altimeter lebih dari 200 kaki atau terjadi guncangan yang lebih kuat dari moderate turbulence.
Penerbang harus memberi tahu ATC jika pesawatnya:
- Mengalami kerusakan sistem sehingga kehilangan kemampuan RVSM,
- kehilangan satu atau lebih sistem altimeter yang dibutuhkan, (2 primary altimeter system),
- mendapatkan turbulence yang mempengaruhi kemampuan pesawat untuk mempertahankan ketinggian.
Secara umum ada prosedur yang harus dikerjakan penerbang pada waktu pesawatnya menjadi non-RVSM karena berbagai sebab, yaitu: (jangan lupa minta clearance sebelum melakukan tindakan yang diperlukan). MAYDAY atau PAN PAN disebutkan 3 kali jika diperlukan.
Prosedur pilot | Yang mungkin dilakukan oleh ATC |
Jaga ketinggian pada saat itu | |
Awasi pesawat lain (traffic) baik dengan visual maupun dengan ACAS/TCAS | |
Beritahu pesawat lain dengan cara:
|
|
Beritahu masalahnya pada ATC dan tindakan yang akan dilakukan oleh pilot, Tindakan yang dapat dilakukan oleh pilot dapat berupa tindakan A dan B di bawah ini: | Menanyakan apa yang bisa dilakukan pilot dan memberikan informasi traffic |
A. Bertahan di FL yang diberikan oleh ATC, asal ATC dapat membantu menjaga separasi baik vertikal maupun horisontal. | Jika pilot meminta tetap di RVSM airspace, ATC dapat memberikan ijin tetap di RVSM tergantung pada keadaan lalu lintas udara pada saat itu |
B. Minta ketinggian di bawah atau di atas RVSM airspace, jika tidak memungkinkan untuk tetap di RVSM airspace, karena ATC tidak dapat menjaga separasi yang cukup atau pesawat tidak mampu menjaga ketinggian. |
|
Kondisi | Yang harus dikerjakan pilot | Keterangan |
A. Kehilangan salah satu primary altimeters yang dibutuhkan. (kehilangan redundansi) |
|
ATC akan terus memantau keadaan. |
B. Primary altimeters satu sama lain berbeda lebih dari 200 kaki |
|
untuk no 2. Misalnya altimeter 2 rusak, maka gunakan autopilot no 1 agar autopilot bekerja berdasarkan altimeter 1. |
C. Semua altimeter unreliable atau fail D. Kerusakan pada fungsi kendali automatic altitude keeping, misalnya ALT HOLD E. Turbulence (lebih dari moderate) yang dipercaya pilot bisa mempengaruhi kemampuan pesawat dalam mempertahankan ketinggian |
|
1. ATC dapat memberikan clearance untuk tetap di RVSM airspace kalau memungkinkan. 2. Jika pilot minta naik atau turun keluar dari RVSM, ATC harus memberi clearance dengan segera. 3. ATC dapat memberi informasi traffic di sekitar pesawat tersebut. |
E. Jika harus menghindari cuaca dengan segera | Pakai frase " WEATHER DEVIATION REQUIRED" | Jika perlu gunakan PAN PAN. |
Tidak dapat menghubungi ATC
Di bawah ini adalah prosedur jika tidak dapat menghubungi ATC pada waktu terjadi situasi darurat yang membutuhkan clearance, dan ATC harus diberitahu sesegera mungkin pada waktu komunikasi 2 arah bisa dibentuk kembali:
Secara umum pesawat harus diterbangkan di sebuah Flight Level dan offset/keluar dari jalur jika kemungkinan ada pesawat lain.
Secara khusus:
1. | belok 45° ke kiri atau ke kanan untuk keluar dari jalur sejauh 15 NM (28 km). |
2. | Jika tidak bisa mempertahankan ketinggian, turun/descent dengan rate minimal. Lalu pada waktu sampai pada FL yang bisa dipertahankan.
|
3. | Jika dapat mempertahankan ketinggian, setelah melewati 10nm (19km) dari garis tengah jalur seharusnya:
|
4. | Coba hubungi dan peringatkan pesawat lain dengan menyiarkan callsign , flight level, posisi (termasuk airway), dan tindakan yang akan dilakukan di frekuensi 121.5 |
5. | Awasi traffic lain dengan cara visual atau TCAS/ACAS jika ada. |
6. | Nyalakan lampu luar pesawat (landing light, exterior light). |
7. | Transponder harus selalu ON. |
Faktor yang perlu dipertimbangkan pada waktu belok kanan atau kiri:
- jalur lain yang ada dan Flight level yang berlaku di jalur tersebut
- arah ke bandara alternatif
- jarak aman dengan pegunungan (terrain)
Pada waktu menghindari cuaca dan tidak dapat menghubungi ATC, maka lakukan hal yang tertulis di atas dengan perkecualian:
- Untuk menyimpang dari jalur kurang dari 10nm (19km) maka tetap jaga flight level anda.
- Untuk menyimpang dari jalur lebih dari 10nm maka lakukan tindakan berikut:
Route Centerline track | Deviations > 19km (10 NM) | Level Change |
EAST 000° – 179° MAGNETIC |
LEFT | DESCEND 90m (300 ft) |
RIGHT | CLIMB 90m (300 ft) | |
WEST 180° – 359° MAGNETIC |
LEFT | CLIMB 90m (300 ft) |
RIGHT | DESCEND 90m (300 ft) |
Ada rumus gampang untuk mengingat tabel di atas.
- Jika ingin menghindari cuaca cenderung ke arah utara maka turun 300 kaki setelah menjauhi 10nm dari garis tengah rute.
- Jika ingin menghindari cuaca cenderung ke arah selatan maka naik 300 kaki setelah menjauhi 10nm dari garis tengah rute.
Contoh misalnya:
- Pada waktu terbang dengan arah track 110° (East), jika menghindari cuaca ke kiri (Left/ Utara) maka harus turun.
- Pada waktu terbang dengan arah track 190° (West), jika menghindari cuaca ke kanan (right/ Utara) maka harus turun.
Pada waktu kembali ke garis tengah rute, maka pada waktu melewati 10nm dari garis tengah rute, pesawat harus kembali ke levelnya semula.