Ada asap berarti kemungkinan ada api, baik kecil maupun besar. Asap dan api yang terdapat di dalam kabin pesawat merupakan sesuatu yang sangat berbahaya. Untuk itu ada baiknya kita mengenali unsur apa saja yang dapat menyebabkan api terbentuk, penanganan untuk memadamkan api, dan tindakan apa saja yang harus dilakukan oleh para agar pesawat dapat sampai dengan aman begitu pula dengan keselamatan antar anggota kru dan penumpang.

Unsur-unsur dasar pembentuk api yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain dan bersifat seperti rantai adalah adanya:
  • Fuel
Fuel di sini adalah material yang menjadi bahan untuk api dapat manfaatkan untuk terus membakar. Contohnya adalah tiap bahan padat, cairan berbahaya, dan gas yang mudah terbakar.
  • Heat
Heat di sini adalah panas yang timbul baik dari segi otomatis (peningkatan suhu secara bertahap), kimiawi, dan kelistrikan.
  • Oxygen
Yang terakhir, yang memegang peran terbesar adalah udara dengan kandungan oxygen yang terdapat di sekitar api tersebut. Oxygen sangat membantu proses penyebaran kebakaran menjadi sangat besar dalam waktu yang sangat singkat. Ketiga unsur di atas memang dapat tidak bekerja dalam waktu bersamaan. Tetapi jika ketiga unsur di atas bersatu, maka dalam hitungan jari dapat menyebabkan terbentuknya api.

Memadamkan api

Tabung pemadam api (warna merah)Lalu apakah terdapat cara untuk memutus rantai penyebab api tersebut? Jawabannya ada. Jika tiap/salah satu unsur di atas dapat dihilangkan maka api dapat dipadamkan. Bagaimanakah cara menghilangkan tiap/salah satu unsur dari pembentuk api, sebagai berikut:

Fuel
Dikenal dengan istilah Starving The Fire, kita singkirkan/pisahkan setiap bahan dari sumber api. Ini sangat berguna agar api kehilangan bahan untuk dibakar.
Contoh: merobohkan rumah yang terbakar (sangat berperan dalam kehidupan sehari-hari), menebang pohon di sekitar kebakaran hutan.

Heat
Cooling The Fire. Api yang sedang menyala memiliki panas, maka dari itu kita dapat mendinginkan daerah sekeliling agar api tidak menyebar ke tempat lain dengan cepat, dapat juga dengan mematikan sumber-sumber listrik di sekelilingnya. Jika di dalam pesawat maka contohnya seperti mematikan kelistrikan oven untuk memasak, pemanas air di dapur, menyiram bahan-bahan di sekitar seperti kursi dan bagian lain dengan menggunakan air, agar kondisi di sekitar TIDAK panas (sangat berperan dalam kehidupan sehari-hari), dan lain-lainnya.

Oxygen
Smothering The Fire, mematikan atau memadamkan atau memisahkan agar udara/oxygen tidak menuju ke sumber api. Pemisahan udara merupakan hal yang tersulit untuk dilakukan diantara dua cara di atas. Namun untuk itu cara pertama dan kedua dapat memberikan andil yang besar dalam pemadaman api. Sederhananya, apakah anda mengetahui bagaimana alat tabung pemadam api bertipe serbuk/powder (fire extinguisher bottle) bekerja? Serbuk yang disemprot menyelimuti daerah yang terbakar dan mengisolasi udara/oxygen agar tidak menyatu dalam satu rangkaian pembentuk api.

Pembagian tugas dalam pemadaman api


Glove (sarung tangan) anti apiSetelah diketahui bagaimana cara pemutus rantai terbentuknya api, ada baiknya juga diketahui pembagian tugas agar pemadaman api dapat berlangsung cepat dan meminimalisasi kerusakan serta mempertahankan keselamatan. Untuk memadamkan api dengan cepat dapat melakukan tiga cara diatas. Lalu peran antar kru adalah sebagai berikut:

  • Fire Fighter
    • Kru yang pertama kali menemukan sumber api adalah yang langsung ‘melawan’ dan memadamkan api menggunakan alat pemadam api yang tersedia di dalam pesawat dengan mengidentifikasi sumber api terlebih dahulu, memadampan segala kelistrikan jika dekat dengan sumber api, serta menginformasikan kepada semua bahwa ia yang akan memadamkan api.
  • Communicator
    • Kru lain yang mendengar dan melihat kru yang melawan api selanjutnya akan memberitahu Pilot In Command (PIC) atau pilot yang bertanggung jawab dalam penerbangan tersebut di dalam kokpit. Laporan yang diberitahu kepada PIC:
      • secara umum hal seperti sifat dan jenis api,
      • dimana sumber kebakaran,
      • seberapa buruk kah kebakaran tersebut,
      • tindakan apa yang sedang dilakukan oleh Fire Fighter tersebut, dan
      • bagaimanakah reaksi para penumpang.
      • Informasi lain yang penting mungkin dapat disampaikan.
  • Co-ordinator
    • Berikutnya kru lain yang dekat dengan Fire Fighter akan membantu memadamkan api dengan membantu memberikan alat pemadam api yang lain jika habis, mengganti posisi kru dalam memadamkan api, menjauhkan tabung oxygen yang kemungkinan berada di sekitar terjadinya api, memberi informasi kondisi api, yang intinya bersifat sebagai supporter dan bekerja overlapping atau terus-menerus untuk memadamkan api, dapat juga kru tersebut memindahkan posisi penumpang jauh dari api, menginstruksi penumpang untuk merunduk jika asap tebal di dalam kabin pesawat, dan lainnya yang bersifat membantu.
Smoke hood
PIC yang mendapat informasi tersebut kemungkinan akan melakukan pendaratan darurat di bandara terdekat demi keselamatan seluruh penumpang dan pesawat juga. Setelah membaca artikel ini diharapkan kita dapat mengenal, mempelajari bagaimanakah penanganan yang dapat kita berikan untuk mempertahankan keselamatan, baik bertindak sebagai kru, penumpang, maupun peran di lingkungan sekitar kita.