Setyo Jarnoko, ST.
General Manager Line Maintenance
Batam Aero Technic

Seperti yang kita ketahui, saat ini pandemi covid 19 terjadi hampir di seluruh negara, tidak terkecuali di Indonesia. Untuk mengatasi penyebaran virus covid 19 tersebut, banyak negara yang menerapkan social distancing, hingga menerapkan lockdown. Salah satu dampak dari penerapan lockdown tersebut adalah berkurangnya orang untuk bepergian dan dampaknya adalah sektor transportasi menjadi kehilangan pemasukan. Transportasi udara pun ikut mengalami penurunan jumlah penumpang yang signifikan. Banyak airlines yang terpaksa harus meng-grounded sebagian besar armadanya dan bahkan beberapa airlines menutup seluruh operasionalnya.

Di berbagai kanal berita dapat kita lihat bahwa saat ini banyak pesawat yang harus grounded dan parkir di airport. Persoalan selanjutnya adalah tidak semua airport memiliki parking stand yang mencukupi untuk menampung banyak pesawat yang grounded tersebut. Beberapa pesawat harus diparkir di taxi way atau bahkan ditempatkan di runway.

Pesawat yang grounded tersebut tentu harus menjalani beberapa maintenance yang bersifat protection dan preservation selama tidak terbang. Tujuannya yaitu antara lain untuk melindungi pesawat agar tidak terkontaminasi debu, partikel, FOD yang dapat merusak komponen pesawat. Selain itu pesawat juga harus terlindungi dari faktor cuaca atau environmental effects yang dapat menimbulkan corrosion dan deterioration. Tujuan akhirnya adalah untuk menjaga kelaikudaraannya sekaligus supaya pesawat tersebut bisa digunakan kembali dalam kondisi prima ketika dibutuhkan.

Dalam Aircraft Maintenance Manual (AMM) ATA chapter 10, ada 2 metode storage yang bisa dipilih oleh airlines untuk menjaga kondisi pesawat agar tetap airworthy selama pesawat tersebut grounded.

1. Parking atau active storage

Metode parking biasanya digunakan jika pesawat direncanakan untuk grounded dalam waktu yang singkat. Rentang waktunya adalah berkisar antara 30 – 60 hari (Short Time). Metode parking menawarkan pesawat dengan status “flight ready”. Jika sewaktu-waktu pesawat akan digunakan kembali, airline bisa segera mempersiapkan pesawatnya dengan waktu yang relatif singkat

2. Storage atau prolong

Metode storage atau prolong dipilih jika pesawat direncanakan untuk grounded atau out of operation dalam waktu yang lama (Long time). Rentang waktunya bisa dari 30 hari sampai dengan 365 hari. Dibandingkan dengan parking, metode storage membutuhkan task yang lebih banyak dan lebih detail untuk mempersiapkan pesawat memasuki masa storage.

Kedua prosedur tersebut bisa menjadi acuan bagi airline untuk menentukan metode apa yang paling cocok disesuaikan dengan kondisi yang ada. Beberapa airline yang ingin agar pesawatnya bisa ready for flight dalam waktu yang singkat, biasanya memilih metode parking. Namun ada juga airline yang memilih metode storage karena didasari kemungkinan pesawat yang dimiliki tidak akan bisa terbang dalam waktu dekat.

Sebagai perbandingan, di bawah ini adalah beberapa kelebihan dan kekurangan dari masing-masing metode.

Parking / active storage

Plus :

  • Jumlah task yang harus dikerjakan relatif lebih sedikit.
  • Pesawat dalam kondisi “flight ready”.
  • Waktu yang diperlukan untuk mempersiapkan pesawat untuk bisa serviceable kembali relatif lebih singkat jika dibandingkan metode storage.
  • Cost yang dibutuhkan pada saat initial preservation lebih rendah.

Minus :

  • Masih diperlukan interval periodic check yang harus dikerjakan selama pesawat parking untuk menjamin pesawat selalu dalam status “flight ready”.
  • Membutuhkan tambahan manhour untuk mengerjakan interval periodic check selama pesawat dalam status parking.
  • Perlu dilakukan engine running secara periodik.

Storage atau prolong

Plus :

  • Tidak diperlukan banyak effort/usaha untuk mengerjakan periodic check pada saat pesawat dalam masa storage dibandingkan dengan parking.
  • Tidak diperlukan engine atau APU running selama masa storage.
  • Tidak diperlukan beberapa operational maupun functional check selama masa storage.
  • Overall cost lebih rendah untuk preservation yang lebih lama.
  • Manhour yang dibutuhkan selama masa storage tidak terlalu banyak.

Minus :

  • Membutuhkan waktu yang relatif lebih lama untuk return to service karena task yang dikerjakan cukup banyak.
  • Jumlah task pada saat mengerjakan storage relatif lebih banyak dibandingkan dengan parking.

  

Prosedur

Sesuai dengan Aircraft Maintenance Manual (AMM) ATA chapter 10, berikut ini adalah contoh parking and storage program dari beberapa manufacturer

AIRBUS

Parking in flight ready condition :

  1. Apply parking procedure (refer to AMM chapter 10-11-00)
    • Parking for not more than 1 month, or
    • Parking for more than 1 month.
  2. Perform periodic ground check
    • At 7 days interval.
    • At 15 days interval.
    • At 1 month interval.
    • At 3 months interval.
  3. Return to service
    • Perform return to operation after parking period.

Storage

  1. Apply storage procedure (refer to AMM chapter 10-12-00)
    • Storage for not more 1 year, or
    •  Storage for more than 1 year.
  2. Perform periodic ground check
    • At 7 days and 15 days intervals.
    • At 1 month, 3 month, and 6 month interval.
    • At 1 years and 2 years interval.
  3. Return to service
    • Perform return to operation after storage period.

 

BOEING

Parking in flight ready condition :

  1. Apply parking procedure (refer to AMM chapter 10-11-00)
    •  Perform normal parking procedure up to 7 days.
    • Perform active storage procedure up to 90 days.
  2. Perform service and protection
    • On 7 days.
    • On 14 days.
    • On 30 days.
  3. Return to service.
    • Perform put the airplane back to a serviceable condition after storage.

Storage or Prolong

  1. Prepare airplane for storage (refer to AMM chapter 10-12-00)
    • Prepare airplane for storage more than 7 days.
    • Prepare airplane for storage more than 30 days.
    • Prepare airplane for storage more than 60 days.
    • Prepare airplane for storage more than 365 days.
  2. Perform service and protection
    • Service and protection on 7 days cycles.
    • Service and protection on 14 days cycles.
    • Service and protection on 30 days cycles.
    • Service and protection on 60 days cycles.
    • Service and protection on 90 days cycles.
    • Service and protection on 180 days cycles.
    • Service and protection on 365 days cycles.
  3. Return to service
    • Perform put the airplane back to a serviceable condition after storage.

Selama masa parking atau storage tersebut, pelaksanaan routine checks seperti daily check, service check atau weekly check tidak perlu dikerjakan lagi. Beberapa manufacturer menyetujui bahwa untuk schedule maintenance yang terdapat di dalam MPD yang akan jatuh tempo pada periode storage, bisa dikerjakan pada saat storage berakhir dan sebelum pesawat akan return to service. Namun untuk beberapa item yang bersifat hard time berdasarkan calendar days tetap harus diganti pada periode storage untuk menjamin airworthiness dari pesawat itu sendiri. Sedangkan untuk AD (Airworthiness Directive) yang due pada periode storage, dapat dikerjakan sebelum pesawat akan return to service.

Untuk mengetahui apa saja yang harus dikerjakan ketika pesawat dilakukan metode parking atau storage, rangkumannya bisa dilihat melalui tabel di bawah ini:

Parking

General

Install all pitot & static cover

Install cover on all sensor

 

Mooring aircraft if parking in high wind condition

 

Do cold weather procedures if parking in cold weather condition

External surfaces

Close all doors & panels

Check for corrosion

 

Wash the airplane if necessary

 

Check all structural drains are open

Landing gear & tires

Lubricate landing gear component

Servicing tire pressure

 

Install landing gear ground lock pins

 

Install wheel chocks

 

Apply corrosion preventive compound

Fuel system & tanks

Put 10-20% fuel capacity

Drain water from fuel tanks

 

Check for fuel leaks

Powerplant

Operate the engines

Operate thrust reverse

 

Put engine cover on inlet and exhaust

APU

Operate the APU

Flight controls

Put flap and slats up

Operational test flight control surfaces

Air data system

Drain water from pitot and static system

Flight compartment

Put cover on glareshield

Put cover on windshield

Equipment & Furnishing

Clean interior

Close window shades

 

Empty all waste container

 

Check galleys and toilet

Water & waste

Drain potable water

Drain and flush all toilet

Hydraulic system

Check for leaks

Servicing hydraulic system

Electrical

Disconnect aircraft battery

Open applicable circuit breakers

Air conditioning

Drain water from air conditioning line

 

Storage

General

Install all pitot & static cover

Install cover on all sensor

 

Mooring aircraft if parking in high wind condition

 

Do cold weather procedures if parking in cold weather condition

External Surfaces

Install pitot and static port cover

Check for corrosion

 

Wash the airplane if necessary

 

Apply protective coating to unpainted metal surfaces

Landing gear & tires

Lubricate landing gear component

Servicing tire pressure

 

Servicing landing gear shock struts

 

Install landing gear ground lock pins

 

Install wheel chocks

 

Apply corrosion preventive compound

 

Put cover on brakes/wheels/tires

Power plant

Do engine preservation

APU

Do APU preservation

Fire protection

Test fire extinguisher circuit

Electrical

Ground the airplane

Put all switches to off position

 

Open necessary circuit breakers

 

Remove or disconnect aircraft battery

 

Remove emergency light battery

Flight compartment

Put cover on glareshield

Put cover on windshield

Air data system

Drain water from pitot and static system

Flush pitot and static system

Oxygen system

Close all oxygen cylinder shut off valves

Air conditioning

Drain water separator

Seal all external opening

 

Close outflow valves

Hydraulic

Check for leaks

Service all system

Equipment & Furnishing

Clean interior

Close window shades

 

Empty all waste container

 

Check galleys and toilet

 

Put protection on carpet and seats

 

Put desiccant bags

Water & waste

Drain potable water

Drain and flush all toilet

Flight controls

Move all flight control surfaces

Lubricate all flight control component

 

Put flap and slats full up

Fuel system & tanks

Put 10-20% fuel capacity

Drain water from fuel tanks

 

Check for fuel leaks

 

Do sampling for microbiolical contamination

 

Inspect and remove any corrosion

Periodic check

General

Check general condition of airframe and engine

Ensure protective cover is correctly installed

 

Check for other contamination

Electrical

Check aircraft battery capacity

Fuel system & tanks

Drain water

APU

Operate APU for minimum 5 minutes

Check APU compartment

Power plant

Operate the engines

Operate thrust reverse

 

Check engine inlet and exhaust

Flight controls

Operational check flight control surfaces

Landing gear

Check and servicing tire pressure

Rotate the wheels

Engine bleed air system

Operational check of bleed air system

External surfaces

Wash the airplane if necessary

Hydraulic system

Check hydraulic reservoir quantity

Oxygen system

Check pressure of oxygen cylinder


Untuk engine, metode preservation yang digunakan mengikuti rekomendasi yang diberikan oleh engine manufacturer. Airlines bisa memilih rentang waktu preservation serta task yang akan diterapkan di engine sesuai dengan metode storage yang dipilih. Tujuan dari engine preservation ini adalah untuk melindungi engine beserta komponen di dalamnya dari :

  • Corrosion & moisture.
  • Atmospheric condition.
  • Liquid or unwanted object that can go into the engine.

Berikut adalah beberapa contoh prosedur engine preservation yang dikeluarkan oleh manufacturer.

 

 

Engine Preservation 

  

Pelaksanaan engine preservation meliputi :

  • Preserve oil and fuel system with additive.
  • Use of desiccant bags.
  • Install engine inlet and exhaust cover to prevent fan blade windmilling.
  • Close or plug every opening bleed valve, tubing, electrical connector, etc.

 

Terakhir, sebelum pesawat kembali beroperasi, maka wajib dilakukan prosedur return to service after parking/storage. Tujuannya adalah untuk memastikan seluruh sistem pesawat berfungsi dengan baik dan pesawat ready for flight. Beberapa task yang dikerjakan pada proses return to service ini antara lain :

  • Remove all protective covers.
  • Reconnect aircraft battery and close circuit breakers.
  • Depreservation of engine and APU.
  • Operational check of flight controls.
  • Servicing landing gear tires.
  • Flushing pitot and static system.
  • Etc. 

Semua prosedur di atas adalah untuk pengetahuan dan ilustrasi. Prosedur yang harus dilakukan ada di manual setiap pesawat. Mohon merujuk pada manual yang berlaku di pesawat anda.