klik disini untuk melihat http://bandara.web.id/
Beberapa hari kemarin sempat menulis sedikit tentang ATC Automation. Ternyata perkembangan teknologi elektronika bandara terutama tentang ATC Automation sangat berkembang pesat. Apalagi perkembangan teknologi di negara Amerika maupun di Eropa. Bagi pengelola bandar udara di Indonesia sampai ketinggalan terus dalam menerapkan teknologinya. Sampai terjadi baru menyusun anggaran untuk pengadaan suatu peralatan elektronika bandara, ternyata teknologi yang akan dipasang tersebut bagi negara Eropa maupun Amerika sudah muncul teknologi baru lagi.
Salah satu perkembangan teknologi untuk ATC Automation adalah adanya Safety.Net. Dengan adanya fasilitas Safety.Net di aplikasi ATC Automation, maka Controller dalam hal ini Air Traffic Control (ATC) akan mudah mendeteksi pesawat terbang yang keluar dari jalur. Setiap pesawat yang tidak sesuai dengan jalur yang sudah diarahkan maka peralatan ATC Automation akan memberikan warning atau peringatan.
Berikut ini beberapa contoh fasilitas Safety.Net di aplikasi ATC Automation :
- Route Adherence Monitoring ( RAM )
Apabila suatu pesawat terbang berada diluar rute (sesuai toleransi) yang seharusnya, maka akan muncul RAM Warning - Cleared Level Adherence Monitoring ( CLAM )
Apabila suatu pesawat terbang berada diluar level (sesuai toleransi) yang seharusnya, maka akan muncul CLAM Warning - Danger Area Infringement Warning ( DAIW )
Apabila ada target (pesawat) sebelum memasuki suatu kawasan obstacle berupa gunung, bangunan dll maka pada saat 5 NM mendekati area akan muncul DAIW Warning - Minimum Safe Altitude Warning ( STCA )
Apabilla ada 2 target (pesawat) atau lebih yang kurang dari separation minimum misal 5 ~ 10 NM, maka akan muncul STCA Warning - Minimum Safe Altitude Warning ( MSAW )
Minimum sector misal terrain/coverage/level dibatasi dari 0-7000 ft maka pada saat 90 sec mendekati level MSAW akan muncul MSAW Warning