Menunggu di terminal 5 bandar udara London Heathrow Airport (LHR), Inggris, saya bermaksud akan mengadakan perjalanan ke Tacoma International Airport (SEA) yang berada di Seattle, Amerika Serikat dengan menumpang penerbangan British Airways setelah menjalani liburan serta mengunjungi sejumlah teman di beberapa tempat di benua Eropa. Karena kebiasaan saya yang datang ke bandar udara selalu lebih awal beberapa jam sebelum waktu normal, biasanya hal tersebut saya lakukan agar saya dapat menikmati minuman ringan di cafe yang ada di terminal di setiap airport yang saya kunjungi. Setiap kali, sambil menunggu waktu untuk melakukan check-in, dari ruang cafe saya mencoba mengaktifkan Aplikasi Radar yang telah terpasang di telefon genggam saya. Kini, Radar sudah ada dalam genggaman, dan siapa pun dapat menggunakannya dengan bebas tanpa harus membayar.
Sekarang ini, aplikasi Radar yang umum dan banyak digunakan masyarakat adalah FlightRadar24, yaitu sebuah aplikasi Radar berbasis web yang terkoneksi melalui jaringan internet dan dapat diakses secara bebas di seluruh dunia. Aplikasi ini menampilkan sebagian besar penerbangan komersial yang sedang berlangsung di seluruh muka bumi dalam waktu yang nyata atau realtime. Dengan mengunjungi website www.flightradar24.com, kemudian, melalui layar komputer atau telephone genggam, pengguna dapat memonitor dan mengikuti alur terbang (route) setiap penerbangan komersial yang tertangkap antena FlightRadar24.
[Gambar 1] Halaman Web FlightRadar24 Pada Layar Komputer
Pada gambar di atas tampak rekaman penerbangan dari sejumlah pesawat komersial yang sedang melakukan penerbangan dari dan menuju ke bandar udara Soekarno-Hatta Internasional Airport yang berada di Jakarta, Indonesia. Dengan mengakses halaman web FlightRadar24, kini siapa saja dapat memantau pergerakan setiap pesawat komersial yang dilengkapi dengan perangkat ADS-B secara langsung (realtime).
Menjalankan Aplikasi FlightRadar24
Bila anda baru pertama kali mencoba untuk menjalankan aplikasi FlightRadar24, maka hal pertama yang perlu anda lakukan adalah mengaktifkan browser dan membuka web FlightRadar24 melalui URL pada www.flightradar24.com. Selanjutnya browser anda akan menampilkan halaman utama (Gambar1) berupa peta (map) yang sekaligus memperlihatkan sejumlah icon pesawat berwarna kuning dan oranye yang sedang terbang di atas permukaan bumi. Melalui halaman utama FlightRadar24, jika anda ingin memantau pergerakan pesawat yang sedang terbang di wilayah udara Indonesia, atau pergerakan pesawat di atas kota di mana anda tinggal, misalnya saja kota Jakarta, maka anda dapat menggeser (pan) halaman peta ke wilayah yang anda inginkan. Selain itu, untuk melihat lebih dekat dan detil, anda dapat pula melakukan zoom dengan melakukan klik pada icon (+) atau (–) yang terdapat pada sudut kiri atas halaman peta FlightRadar24.
Selanjutnya, sebagaimana terlihat pada halaman utama FlightRadar24, di sana anda akan menemukan banyak icon pesawat (berwarna kuning dan sebagian berwarna oranye) yang sedang bergerak terbang di atas kota Jakarta. Pesawat-pesawat tersebut tidak memperlihatkan identitas diri. Untuk mengetahui identitas dari setiap pesawat yang sedang terbang tersebut, maka anda dapat mengaktifkan informasi tersebut melalui menu Setting yang terdapat pada side bar yang ada pada sisi kiri halaman utama. Klik menu Settings, maka kemudian akan muncul dialog box sebagaimana yang terlihat pada gambar berikut.
[Gambar 2] Dialog Box untuk menu Setting
Selanjutnya, melalui dialog box yang ditampilkan di atas, anda dapat mengatur sejumlah fitur untuk mengaktifkan berbagai parameter serta informasi yang anda inginkan, misalnya; setting waktu, satuan nilai, informasi cuaca, gerak pesawat dan identitas pesawat. Anda dapat memulai dengan menampilkan informasi tentang identitas setiap pesawat yang sedang terbang dengan cara mengaktifkan sejumlah pilihan yang ada pada menu Aircraft Labels. Kemudian, lakukan klik pada button yang terdapat pada bagian bawah text Aircraft Labels (ikuti tanda panah berwarna biru). Setelah melakukan klik, maka dropdown menu di bawahnya menjadi aktif. Melalui dropdown menu (ikuti tanda panah berwarna merah), anda dapat memilih sejumlah pilihan yang tersedia, misalnya anda memilih Flight Number. Artinya anda akan menampilkan informasi tentang Nomor Penerbangan untuk setiap pesawat yang sedang terbang saat itu. Pilihan lainnya yang tersedia adalah Callsign, yang mana pilihan ini berguna untuk menampilkan Kode Panggil dari setiap pesawat. Selain itu anda dapat pula memilih Registration, di mana pilihan ini berguna untuk menampilkan Nomor Registrasi dari setiap pesawat yang sedang mengudara saat itu.
Pilih Flight Number sebagai pilihan utama anda pada menu dropdown yang paling atas (Row 1). Selanjutnya, pada menu dropdown di bawahnya atau menu kedua (Row 2), coba pilih Altitude & Speed. Nah, dengan pilihan tersebut, anda akan menampilkan informasi tentang Nomor Penerbangan (flight number), ketinggian terbang (altitude) dan kecepatan terbang (speed) dari setiap pesawat yang sedang beroperasi. Jika sudah selesai dengan pilihan anda, kemudian tutup dialog box dengan melakukan klik pada tanda silang (x) yang berada di sisi kanan atas. Selanjutnya anda akan kembali ke halaman utama.
[Gambar 3] Identitas Pesawat pada Radar
Sekarang, pada halaman utama, anda sudah dapat melihat bahwa semua pesawat yang sedang terbang telah menampilkan identitasnya masing-masing. Sebagai contoh, pada Gambar 3 di atas, di dalam kotak info (text box), berada pada baris pertama, di sana tertera identitas GA154 yang merupakan Nomor Penerbangan (Flight Number) milik maskapai Garuda Indonesia Airways. Pada baris kedua, juga tertera nilai ketinggian terbang pesawat dalam satuan FL atau Flight Level. Pesawat sedang terbang pada ketinggian FL170, yang artinya pesawat sedang terbang pada ketinggian 17.000 kaki (feet) di atas permukaan laut. Kemudian, nilai 376 merupakan kecepatan terbang pesawat yang ditampilkan dalam satuan Knot.
Selanjutnya, jika anda ingin mengetahui informasi lebih lengkap tentang identitas dan status dari setiap pesawat yang sedang melakukan penerbangan, anda dapat melakukan click pada setiap icon pesawat yang anda pilih. Sebagai contoh, coba pilih salah satu icon pesawat, lalu lakukan click pada icon pesawat yang berwarna kuning tersebut, setelah itu icon pesawat akan berubah warna menjadi merah.
[Gambar 4] Informasi Status Pesawat pada Radar
Pada Gambar 4 di atas, anda dapat melihat bahwa icon pesawat yang telah dilakukan click kini telah berubah warna menjadi warna merah yang diikuti dengan tampilnya informasi berupa callsign atau Kode Panggil, pada contoh di atas tertera Kode Panggil GIA222 (Garuda Indonesia Airways). Selain itu, pada halaman peta (map) juga di tampilkan rekaman alur terbang pesawat (flight path record) berupa tarikan garis yang menggambarkan lokasi awal di mana pesawat tersebut berangkat (departure) hingga ke posisi terakhir saat pesawat sedang mengudara (airborne).
[Gambar 5] Informasi Status Pesawat pada Sidebar
Kemudian, perhatikan Gambar 5 di atas, pada menu sidebar yang ada pada sisi kiri halaman utama, di sana anda dapat menemukan berbagai informasi tentang pesawat yang telah anda pilih (click) sebelumnya. Sebagaimana contoh di atas, tepat pada bar paling atas, FlightRadar24 menampilkan informasi Nomor Penerbangan (GA222) dan Kode Panggil pesawat (GIA222) milik maskapai Garuda Indonesia. Selanjutnya, FlightRadar24 juga menampilkan informasi tentang rute penerbangan GA222 yang berangkat dari Jakarta (CGK) menuju ke Solo (SOC) disertai informasi tentang waktu keberangkatan (STD: Standard Time Departure / ATD: Actual Time Departure) serta waktu kedatangan (STA: Scheduled Time Arrival / ETA: Estimated Time Arrival).
Selanjutnya, pada baris di bawahnya, FlightRadar24 juga menampilkan berbagai informasi lainnya tentang status pesawat, di antaranya adalah:
- Aircraft: dalam penerbangan yang dicontohkan di atas, saat itu maskapai Garuda Indonesia terbang menggunakan pesawat Boeing 737-8U3, yaitu pesawat produksi pabrik Boeing dengan varian 737-800NG (Next Generation). Kemudian, kode U3 yang tertera pada akhir tipe pesawat merupakan Customer Code atau Kode Pembeli yang diberikan pabrik Boeing kepada maskapai Garuda Indonesia sebagai pihak pembeli pesawat.
- Registration: kode registrasi adalah identitas pesawat berdasarkan negara asal di mana pesawat tersebut didaftarkan. Pesawat yang tengah dioperasikan oleh maskapai penerbangan Garuda Indonesia tersebut mempunyai kode registrasi PK-GMY yang didaftarkan di Indonesia. Kode tersebut umumnya tertera pada bagian ekor pesawat.
- Altitude: Merupakan nilai ketinggian terbang pesawat yang tertera pada alat ukur ketinggian (altimeter) yang ada di pesawat. Data berupa nilai ketinggian terbang yang tercatat pada altimeter tersebut kemudian dikirim bersamaan melalui perangkat ADS-B ke stasiun penerima di bumi. Dalam contoh ini, pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA222 saat itu sedang berada pada ketinggian 13,000 kaki (feet) di atas permukaan laut.
- Vertical Speed: adalah nilai dari kecepatan perubahan ketinggian yang dihitung saat pesawat menanjak naik (climb) atau turun (descent). Sebagai contoh, pada contoh ini, nilai kecepatan vertikal atau Vertical Speed atau VS yang tertera pada layar Radar adalah +3.072 fpm (feet per minute), itu artinya pesawat saat itu dapat mencapai ketinggian sejauh 3.072 kaki (feet) dalam 1 menit, atau dengan kata lain, pesawat dapat mencapai ketinggian sejauh 30.720 kaki (feet) dalam 10 menit. Nilai plus (+) yang tertera di depan nilai Vertical Speed (VS) menunjukkan bahwa pesawat saat itu sedang menanjak naik (climb). Sedangkan nilai minus (-) menunjukkan bahwa pesawat sedang terbang turun dari ketinggian (descent). Nilai Vertical Speed akan muncul pada layar Radar saat pesawat melakukan tinggal landas (takeoff) dan naik (climb) menuju ke ketinggian jelajah. Demikian juga saat pesawat turun dari ketinggian jelajah (descent) hingga mendarat (landing).
- Speed: Merupakan kecepatan terbang pesawat yang tertera pada layar Radar. Pesawat GA222 ini sedang terbang dengan kecepatan 306 Kt (Knot). Data berupa nilai kecepatan terbang yang tercatat pada Airspeed Indicator yang ada pada pesawat kemudian dikirim bersamaan melalui perangkat ADS-B ke stasiun penerima di bumi.
- Track: Merupakan arah terbang pesawat. Dalam hal ini, pesawat Garuda Indonesia dengan Nomor Penerbangan GA222 sedang terbang ke arah tenggara atau tepatnya pada track 125° (heading).
- Latitude/Longitude: Merupakan garis lintang dan bujur, yaitu satu titik pada koordinat bumi di mana lokasi atau posisi pesawat sedang berada.
- Radar: F-WIHH1 merupakan sumber data /penerima ADS-B yang berada di wilayah Jakarta, Indonesia.
- Squawk: Merupakan kode identifikasi (squawk code) yang terdiri dari 4 digit yang ditentukan oleh ATC. Pada contoh di atas, pesawat GA222 saat itu memiliki kode identifikasi atau squawk 7157. Kode ini akan muncul pada layar monitor ATC sebagai identitas pesawat yang dipantau Radar. Squawk atau kode identifikasi yang diinput oleh pilot pada panel transponder juga memiliki beberapa kode (angka) khusus untuk memberitahu ATC di darat tentang sesuatu yang sedang terjadi pada pesawat, misalnya kode 7500, artinya pesawat saat itu sedang dalam keadaan dibajak (hijacking). Selain kode 7500, masih ada sejumlah kode lainnya yang berlaku di dalam dunia penerbangan.
Selain informasi yang terdapat pada menu side bar, halaman FlightRadar24 juga menyediakan informasi lainnya yang dapat anda temukan pada top menu khususnya pada menu Database. Sebagai informasi tambahan, halaman FlightRadar24 akan terkunci setelah 30 menit. Jika anda menemukan halaman FlightRadar24 telah terkunci, dan jika anda tetap ingin melanjutkan penggunaan FlightRadar, maka anda dapat melakukan Refresh dengan menekan Control+R. Selanjutnya aplikasi akan kembali berjalan normal. Agar tidak terkunci setelah 30 menit, anda dapat berlangganan menjadi premium member dengan biaya yang tertera di websitenya. Dengan berlangganan maka selain tidak terjadi time-out, tampilan iklan juga akan dihapuskan di layar anda.
Bagaimana FlightRadar24 Bekerja?
Sejak dimulai pada tahun 2006 sebagai experimental project, FlightRadar24 kemudian menjadi sebuah organisasi semi komersial yang bermarkas di Stockholm, Swedia. Organisasi ini terus berkembang dan semakin banyak relawan yang ikut berpartisipasi dan memberi kontribusi dalam memasok data penerbangan ke server indukFlightRadar24, yang kemudian data tersebut dapat di akses oleh masyarakat umum yang ingin mendapatkan informasi tentang penerbangan dalam waktu nyata (realtime) melalui jaringan internet.
FlightRadar24 sebenarnya bukanlah perangkat Radar (Radio Detection And Ranging) yang sama dengan tipe Primary Surveillance Radar (PSR) atau Secondary Surveillance Radar (SSR) yang dioperasikan oleh sistim pertahanan udara (Air Defence) atau Pemandu Lalulintas Udara atau Air Traffic Controller (ATC). Jika sistim Radar dengan tipe PSR atau SSR menggunakan rotary antenna (antena putar) untuk menjejak posisi pesawat, maka FlightRadar24 mengumpulkan data dan menjejak pesawat menggunakan antena omni yang dapat menerima sinyal dari berbagai arah dalam radius kurang lebih 225 Nautical Miles. Dengan menggunakan alat penerima sinyal yang disebut ADS-B Receiver, stasiun penerima yang ada di darat akan menangkap sinyal yang dipancarkan oleh transponder yang ada di pesawat, di mana umumnya transponder mengirim data digital yang memuat informasi tentang situasi dan identitas pesawat. Untuk membangun aplikasi Radar serta data pendukungnya, saat ini FlightRadar24 telah memiliki lebih dari 3.000 stasiun penerima yang dioperasikan oleh sejumlah relawan di berbagai belahan dunia.
[Gambar 6] Receiver ADS-B dan Antena Omni FlightRadar24
Gambar 6 di atas memperlihatkan perangkat Antena dan Receiver ADS-B yang digunakan oleh FlightRadar24 untuk menangkap sinyal berupa data digital yang dipancarkan oleh transponder yang ada pada pesawat. Data yang dikirim oleh transponder merupakan data digital yang memuat informasi tentang situasi berupa: posisi pesawat (latitude/longitude), ketinggian terbang (flight level), kecepatan terbang (speed) dan arah terbang (track). Selain data situasi, transponder juga mengirim data digital lainnya tentang identitas pesawat berupa; (aircraft type, registration dan squawk). Setelah data tersebut diterima oleh Receiver ADS-B di darat, data tersebut kemudian dikirim ke komputer induk (server) untuk diolah dan digabungkan dengan berbagai data penerbangan lainnya yang ada di dalam sistem database, misalnya data tentang: rute penerbangan (route), jadwal penerbangan (schedule), nomor penerbangan (flight number), kode panggil (callsign), serta peta navigasi (map).
Selain data yang dikirim oleh lebih dari 3000 relawan, FlightRadar24 juga mengumpulkan data radar dari Federal Aviation Administration (FAA) yang berada di Amerika Serikat. Berbeda dengan data ADS-B yang ditampilkan tepat waktu (realtime), data Radar dari FAA tertunda sekitar 5 menit karena peraturan dari FAA. Karena itu semua informasi tentang penerbangan yang bersumber dari data FAA akan ditampilkan dengan icon pesawat berwarna oranye. Sedangkan data penerbangan yang berasal dari sumber lain akan ditampilkan dengan icon pesawat berwarna kuning.
Dari komputer induk (server), seluruh data penerbangan tersebut kemudian ditampilkan pada halaman web FlightRadar24 yang dikombinasikan dengan peta (map) untuk memperlihatkan posisi pesawat di atas permukaan bumi. Selain melalui halaman web, informasi penerbangan tersebut dapat pula dipantau melalui aplikasi khusus yang dapat di install pada telephone seluler.
Nah, kini Radar sudah dalam genggaman anda. Semoga bermanfaat.