selamat malam.
saya mahasiswa tingkat akhir fakultas hukum ugm, dan saya sedang mengerjakan skripsi yang berkaitan dengan kecelakaan pesawat terbang.
yang mau saya tanyakan (sebagai bahan persiapan sebelum melakukan penelitian),
1. siapa-siapa saja yang terlibat dalam pengoperasian penerbangan pesawat terbang yang aman dan selamat, mulai dari persiapan pesawat, penerbangan, hingga pendaratan, baik langsung maupun tidak langsung.
2. apa saja yang menjadi tanggungjawab/peran dari masing-masing pihak tersebut diatas?
3. tolong jelaskan SOP dari masing-masing pihak tersebut di dalam melakukan tugas dan tanggungjawabnya.
atas perhatian saudara admin, saya ucapkan terima kasih atas bantuannya, demi pengembangan ilmu pengetahuan dalam penerbangan itu sendiri ataupun dalam ilmu hukum, khususnya ilmu hukum pidana.
Pesawat komersial berjadwal tunduk pada peraturan keselamatan CASR part 121. Kami lampirkan aturan ini bersama dengan email ini.
- (1)Managing or President Director
- (2) Director of Safety (company aviation safety officer)
- (3) Director of Operation
- (4) Director of Maintenance
- (5) Chief Pilot
- (6) Chief inspector
- (7) Chief Flight attendant (Director of cabin safety) (if applicable)
- (8) Other supervisory positions required.
Jika anda sudah mulai penelitian anda, kami akan coba bantu untuk menjelaskan masing-masing tugas dan kewajiban yang relevan dengan penelitian anda. Patut dicatat bahwa bagian-bagian yang harus ada yang dijelaskan di atas, adalah yang harus ada menurut peraturan. Sedangkan dalam prakteknya mungkin flight attendant (awak kabin/pramugari/pramugara) akan berada di bawah departement marketing. Sehingga tanggung jawab pelatihan awak cabin akan berpindah dari flight operation department ke marketing department. Mungkin juga Chief Pilot akan ada lebih dari satu orang, karena perusahaan memiliki beberapa jenis pesawat. Sehingga setiap jenis pesawat memiliki Chief Pilot-nya sendiri.Atau satu orang Chief Pilot dengan beberapa Deputy (wakil) yang membawahi masing-masing fleet(armada tergantung jenis pesawat)
From: "elisa usada"
Subject: Permohonan artikel: Tentang angin dan pengaruhnya terhadap manuver pilot
Salam,
Nama saya elisa, saya seorang mahasiswa di Bandung. Saat ini saya sedang mencari referensi mengenai pengaruh jenis-jenis angin kepada gerak pesawat (manuver pilot).
Terus terang saya lumayan kesulitan menemukan referensi tersebut, buku-buku aerodinamik kebanyakan hanya membahas gerak pesawat yang relatif terhadap udara, bukan relatif terhadap bumi.Ketika mencari di internet, yang saya dapatkan hanya penjelasan sekilas dan kebanyakan hanya menjelaskan pengaruh crosswind pada pesawat yang sedang straight and level flight.
Jika anda berkenan mohon dicantumkan artikel mengenai pengaruh angin terhadap manuver yang dilakukan oleh pilot, sebagai pencerahan buat saya. Ada beberapa hal yang sangat ingin saya ketahui yaitu:
1. Bagaimana pengaruh tailwind/headwind/crosswind terhadap gerak pesawat ketika melakukan climb/descent/turn. Bagaimana pengaruhnya terhadap climb angle atau turn.
2. Jika suatu saat seorang pilot menghadapi tailwind/headwind/crosswind yang tak terduga saat melakukan climb/descent/turn, koreksi apa saja yang dilakukan?
Saya sangat berharap atas bantuan anda.
Terima kasih,
Salam...
Halo Elisa,
Terima kasih telah mengirim email pada kami.
Untuk pertanyaannya, sepertinya perlu ditekankan bahwa tidak akan ada artikel ataupun buku tentang gerakan pesawat relatif terhadap bumi pada pelajaran aerodinamika (aero=air=udara). Seperti pada waktu kita berjalan kaki, atau mobil yang berjalan di darat, media bergeraknya adalah bumi. Sehingga semua perhitungan kecepatan dan sudut gerak akan relatif terhadap bumi. Ada perhitungan gesekan dengan udara (kembali lagi akan berhubungan dengan aerodinamika), tapi kecepatan akan diukur secara relatif dengan bumi karena media geraknya adalah bumi.
Jawaban untuk pertanyaannya silahkan dibaca di bawah ini:
1. Bagaimana pengaruh tailwind/headwind/crosswind terhadap gerak pesawat ketika melakukan climb/descent/turn. Bagaimana pengaruhnya terhadap climb angle atau turn.
Pengaruh headwind/tailwind pada waktu descent/climb/cruise: Pada kedua fase tersebut, penerbang menentukan kecepatan pesawat relatif terhadap udara (airspeed). Sedangkan hasilnya terhadap bumi (groundspeed) dihitung untuk mendapatkan jarak dan waktu.
Pengaruh crosswind pada waktu descent/climb/cruise: nyaris tidak ada.
Pengaruh headwind/tailwind pada climb/descent rate, tidak ada, yang berbeda hanya pada jarak yang ditempuh. Descent angle akan berubah/diubah untuk mengendalikan kecepatan.
Contoh dari semua teori di atas: Jika sebuah pesawat (dengan berat dan temperatur tertentu) untuk bisa mencapai 20 ribu kaki memerlukan jarak 25 nautical mile dalam keadaan tidak ada angin. Maka jika dia mendapat headwind, jarak yang ditempuh akan lebih sedikit. Sebaliknya jika ada tailwind, jarak yang dibutuhkan akan lebih banyak.
2. Jika suatu saat seorang pilot menghadapi tailwind/headwind/crosswind yang tak terduga saat melakukan climb/descent/turn, koreksi apa saja yang dilakukan?
Pada waktu menerbangkan pesawat, yang paling penting adalah kecepatan pesawat. Baik pada waktu climb/descent atau turn, kecepatan akan dijaga pada nilai yang diinginkan.
Jadi:
Jika pada waktu climb pesawat mendapatkan headwind maka kecepatan pesawat akan naik secara temporer/sementara, penerbang akan menaikkan hidung pesawat untuk mempertahankan kecepatan.
Jika pada waktu climb pesawat mendapatkan tailwind maka kecepatan pesawat akan turun secara temporer/sementara, penerbang akan menurunkan hidung
pesawat untuk mempertahankan kecepatan. Pada waktu descent dan juga turn akan terjadi hal yang sama.
Crosswind:
Crosswind akan berpengaruh pada saat turn:
Jika pesawat mendapat crosswind dari kiri dan pesawat belok kiri, maka efeknya akan sama dengan mendapat headwind. Turn radius/ radius belok akan berkurang. Penerbang harus mengurangi kemiringan belok untuk mendapatkan radius lingkar belok yang sama.
Jika pesawat mendapat crosswind dari kiri dan pesawat belok kanan, maka efeknya akan sama dengan mendapat tailwind. Turn radius/ radius belok akan bertambah. Penerbang harus menambah kemiringan belok untuk mendapatkan radius lingkar belok yang sama.
Demikian penjelasan singkatnya, silahkan email kembali jika ada yang belum jelas.