Seorang pembaca www.ilmuterbang.com yang menjadi siswa penerbang di satu sekolah penerbangan di Philippine, menanyakan apa saja yang harus dipersiapkan untuk melakukan penerbangan cross country. Berikut jawabannya:
 

Hi, terima kasih atas pertanyaan yang Mas Putra ajukan,

“jika saya mau melakukan cross country hal2 apa saja yg harus saya persiapkan??? dan bagaimana tahap2nya??? jika bisa dijelaskan secara terperinci, terima kasih sebelumnya atas bantuannya ajukan mengenai langkah-langkah untuk melakukan cross country. “

Dalam kesempatan ini saya akan mencoba menjawab dari sudut pandang pilot VFR (private dan commercial pilot dalam training), jadi hal-hal yang terkait dengan IFR cross country seperti clearances, alternate, dll, tidak akan dibahas secara mendalam.

Nah, dalam melakukan segala sesuatu dalam dunia penerbangan, saya percaya dengan prinsip “persiapan yang matang akan memberi kita perjalanan yang aman, nyaman dan efisien.”

Seperti semua hal lain, dalam mempersiapkan sesuatu, hal pertama yang ingin kita lakukan adalah menentukan objektive kita, dalam situasi kita sekarang, objektif kita adalah melakukan penerbangan dari A ke B dengan seaman mungkin dengan menekan segala risk-factor yang ada ke minimum, juga mencapainya seefisien mungkin.

Mari kita telaah objective utama kita, mecapai tujuan dengan seaman mungkin dengan meminimalisir risk-factor. Sebelumnya, apa sebenarnya definisi dari risk factor tersebut? Dalam hal ini, saya lebih memilih untuk memberi contoh daripada sekedar definisi. Contoh pertama, anggaplah maksimal risk factor adalah 100%, maka kita bisa mengurangi 5% untuk pilot yang sehat, 5% untuk pilot yang siap, 5% untuk cuaca yang baik, 5% untuk pesawat yang sehat, dan seterusnya. Tentu persentase yang diatas hanya angka yang sekedar rekayasa semata, tapi begitulah ide dari risk-factor, setidaknya dalam persiapan untuk cross-country.

Dan disinilah semua tanggung jawab seorang pilot, dia harus menekan angka tersebut serendah-rendahnya dengan aeronautical decision making skillnya. Ingatlah sebuah pepatah, “great pilot is the one that uses his great jugdments to avoid things that require his great skills”.

Efisiensi dalam penerbangan termasuk fuel/biaya, waktu, sampai workload sang pilot dan ATC. Efisiensi adalah hal yang sangat diperlukan di zaman sekarang dan merupakan faktor yang berkontribusi dalam keselamatan penerbangan. Jadi sebagai salah satu bagian komunitas penerbangan, pilot mempunyai beban moral yang harus dijalankan. Seperti yang saya dapat sebutkan diatas, efisiensi datang dari persiapan yang matang sang pilot, jasmani maupun rohani.

Nah, kita sudah menentukan objective kita, mari kita lanjutkan ke langkah persiapan berikutnya, yang merupakan langkah-langkah untuk merealisasi objective kita.

Mari kita mulai dari mengumpulkan semua data-data yang kita perlu, saya menggunakan acronym NW-KRAFT sebagai checklist, karena selain komplit, juga memastikan anda tidak melanggar aturan penerbangan.

  1. NOTAMs untuk airport dari A-B, juga yang berada ditengah-tengah route kita

  2. Weather, dari banyaknya produk ramalan cuaca, yang terpenting adalah untuk mengerti pesan yang tersirat, bukan mencetak sebanyak mungkin dan memasukkan ke tas terbang tanpa disentuh 

  3. Known ATC delay, walau mungkin kita tidak akan terbang ke airport sesibuk KJFK di New York, anggaplah ini sebagai bagian dari checklist anda

  4. Runway in use information, mulai dari runway untuk departure, arrival, sempatkan untuk mereview airport-airport yang akan anda lalui, karena mungkin itu menjadi tempat landing terbaik disaat anda memerlukannya

  5. Alternate airport, walau kita tidak diwajibkan untuk mem-file alternate airport dalam kondisi VFR, ada baiknya anda punya sedikit bayangan di mental anda

  6. Fuel requirement, pastikan anda mematuhi regulasi yang ada, dan ingatlah, “being legal doesn’t mean you’re being smart!” selalu bawa lebih banyak fuel dari yang anda perlu!

  7. Take-off dan landing data, pastikan performance pesawat anda cocok untuk airport yang akan anda pakai

Setelah anda kumpulkan data-data tersebut, saatnya mengolah data-data tersebut untuk memplot route anda di chart yang valid, dan mulai mengisi flight-log anda.

Pemilihan route dan altitude terkadang menjadi masalah, begitu banyak variable yang bermain disana. Tapi cobalah untuk memplot route selurus yang anda bisa, setelah itu telaah ulang, dan koreksi seperlunya sesuai kondisi yang ada. Dengan data dari winds aloft forecast, pilihlah altitude yang akan memberi efisiensi juga kenyamanan. Berhati-hatilah dengan special use airspaces, kurangi penetrasi sebisanya. Perhatikan juga masyarakat dibawah anda, jagalah lingkungan agar tidak terlalu berisik dengan terbang sedikit lebih tinggi, hal ini juga biasanya sangat membantu untuk menemukan airport tujuan, dan adalah aset yang tidak ada duanya saat kondisi emergency.

Dalam mengisi flight-log, jangan hanya mengkopi angka yang tertulis dalam POH anda, ingatlah untuk selalu memberi sedikit safety factor dalam angka-angka tersebut, dan selalu membaca note-note yang anda temukan dalam tabel-tabel performance anda. (dan lakukanlah prosedur anda sesuai note-note tersebut, atau anda tidak akan bahkan dekat untuk mencapai angka tersebut)

Saya harap jawaban saya bisa membantu dalam mempersiapkan penerbangan Mas Putra berikutnya, have a safe and enjoyable flight!

Surya Setyawan

--------------------------------------------------------------------------------

Tambahan dari admin:
 
Putra yth,
Terima kasih telah mengirim email pada kami. Sebenarnya, untuk menjawab pertanyaan kami perlu tahu jenis penerbangan yang akan anda lakukan, apakah penerbangan anda VFR atau IFR akan membuat jawaban yang berbeda. Bahkan jika anda melakukannya di flight simulator pun, akan berguna bagi kami untuk menjawab sesuai dengan kebutuhan anda.
Setiap penerbangan mempunyai kriteria dan batasan yang berbeda. Jawaban di bawah adalah dengan asumsi anda melakukan penerbangan dengan Visual Flight Rules dan anda tahu batasan-batasan (limitation) pesawat yang anda gunakan:
 
Informasi yang dibutuhkan:
  1. Weather report (destination and enroute), periksa keadaan cuaca di sepanjang perjalanan dan tujuan minimal sesuai atau lebih baik daripada yang disebutkan oleh CASR part 91.155
  2.  Notams
  3. Charts
  4. Panjang landasan bandara tujuan. (Biasanya ini tidak masalah di Indonesia jika anda melakukan cross country dengan pesawat GA seperti Cessna 172 dll)
  5. Kondisi pesawat (performance, terutama untuk mountain flying seperti di Papua)
  6. Muatan yang dibawa (bagasi, jumlah penumpang, dll)
Dari informasi diatas anda harus menghitung:

  1. Bahan bakar: untuk VFR anda butuh bahan bakar untuk terbang ke bandara tujuan ditambah dengan 30 menit terbang dengan normal cruising speed. Kebutuhan bahan bakar ini dapat dihitung di operational flight plan (bukan flight plan untuk ATC)
  2. Engine Oil: Oli mesin harus terisi sesuai dengan kebutuhan mesin dan lamanya terbang. (data ada di buku masing-masing pesawat)
  3. Weight and balance pesawat.
  4. Rute yang akan ditempuh dengan menggunakan laporan cuaca sebagai salah satu alat pengambilan keputusan. Silahkan  baca dokumen pada link ini sebagai bahan tambahan yang SANGAT penting http://www.faa.gov/pilots/safety/media/ga_weather_decision_making.pdf
  5.  Siapkan juga mental anda untuk mengambil keputusan karena cuaca, apakah anda akan kembali ke bandara asal atau pergi ke bandara lain sebagai alternatif.

---------------------------------------------------
Detilnya adalah sebagai berikut:
1. Dapatkan laporan  Enroute Weather dan Notam:

· Metars

· TAFs

· Notams

· Airmets

· Sigmets

· Convective Sigmets (misalnya, thunderstorm, active volcano dan lain-lain)

· Upper Winds

2. Plotting course di VFR sectional map (saya kurang tahu chart VFR apa yang  anda butuhkan, karena saya kurang data tentang penerbangan anda)

3. Tentukan True Course (TC) and tulis di flight plan.

4. Pilih cruise altitude berdasarkan:

· Cloud heights

· Upper winds

· Obstacles

· Restricted areas

· Notams

· Airspace

5. Dengan menggunakan buku manual pesawat anda, tentukan:

· Top Of Climb (TOC)

· Top Of Descent (TOD)

6. Dengan chart VFR tentukan dan tuliskan di flight plan:

· Checkpoint

· Ukur setiap leg dari satu checkpoint ke checkpoint lainnya.

7. Dengan menggunakan buku manual pesawat anda, tentukan, untuk masing-masing leg:

· TAS

· Power Percentage

· Fuel Flow

· RPM/MP settings.

8. Tulis upper winds di Flight Plan.

9. Tentukakan dengan flight computer:

· Compass Heading (CH)

· Groundspeed (GS)

10. Tentukan

· Estimated Time Enroute (ETE)

11. Tulis semua departure and destination frequencies

12. Hitung fuel flow

13. Buat ATC flight plan

 
Takeoff

1. Catat waktu take off di flight plan

 
Enroute

Kerjakan di setiap waypoint

  1. Over waypoint – tulis ATA (Actual Time of Arrival)
  2. Hitung ATE (Actual Time Enroute)
  3. Tentukan ETA (Estimated Time of Arrival) untuk Waypoint berikut
  4. Tentukan Groundspeed (menggunakan ATE dan leg length)