Ibu Kartini, penumpang pesawat di akun facebooknya, Kartini Kongsyahyu, dengan hebohnya bercerita bagaimana seramnya suara gemuruh yang dia alami, lampu berkedip-kedip, tekanan udara kuat dan mobil SAR yang menjemput, Bahkan kemungkinan kabin pesawat hancur seketika.

Saya ikut prihatin dengan ibu Kartini dan keluarganya yang mengalami hal ini dan ingin memberikan sumbangan. Semoga sumbangan saya bisa membuat ibu itu dan keluarganya terbang sebagai penumpang dengan tenang.

“suara gemuruh keras seperti bunyi 10 vacuum cleaner atau 20 hair dryer dinyalakan bersamaan.”

Suara seperti itu memang tidak normal. Orang yang sehari-hari berkutat di penerbangan akan dengan cepat menangkap bahwa masalahnya kemungkinan besar adalah adanya kebocoran udara.

Bayangkan anda naik mobil yang kacanya tertutup dengan kecepatan 200 kpj lalu jendelanya dibuka sedikit. Pasti ada hembusan hebat yang menghasilkan suara bergemuruh. Apalagi pesawat dengan kecepatan 400 sampai 800 kpj.

Bagaimana saya tahu itu tidak berbahaya? Perhatikan bahwa topeng oksigen tidak turun. Topeng oksigen di pesawat penumpang dirancang untuk turun dengan otomatis jika ada perbedaan tekanan yang besar antara kebutuhan tekanan paru-paru dan tekanan udara luar. Perbedaan tekanan ini setara dengan ketinggian 10 ribu kaki atau 3000 meter.

Kenapa kabin bisa bocor? Pintu pesawat sama dengan pintu mobil. Sisinya dilapisi karet. Kalau karet ini rusak baik karena waktunya atau karena tergores sesuatu, maka akan terjadi kebocoran.

Apakah pintunya akan lepas? Tidak. Pintu pesawat yang dimaksud adalah plug-type door. Pintunya diselipkan di dalam badan pesawat. Pada waktu pintu tertutup, tekanan dari dalam pesawat tidak akan bisa membuka pintu. Makin besar perbedaan tekanan, makin rapat pintunya.

"Dan ternyata benar, tidak lama kemudian keluar pengumuman dr awak pesawat kalau pesawat akan mendarat kembali di bandara Ngurah Rai karena alasan kerusakan teknis !!” 

“Tidak lama kemudian” artinya hanya sebentar setelah lepas landas, awak pesawat tahu ada masalah. Saya mengacungkan jempol karena pilotnya kembali ke bandar udara Ngurah Rai. Kalau hanya suara bergemuruh dan tidak ada topeng oksigen yang keluar, bisa saja pilotnya meneruskan penerbangan. Tapi pilotnya memilih untuk kembali. Saya yakin pilotnya masih sayang pada penumpangnya dan tidak ingin kenyamanannya terganggu. Apalagi membuat takut. 

Ibu Kartini ini sering traveling.

“karena selama saya traveling tak pernah sekalipun saya mendengar suara ribut gemuruh seperti itu sebelumnya”

Lalu ada pernyataan,

“Lampu di luar pesawat terus menyala berkedip, entahlah itu penanda SOS atau apa”

Ibu Kartini ternyata sering traveling tapi tidak pernah memperhatikan bahwa semua pesawat yang terbang menyalakan lampu berkedip selama penerbangan. Namanya anti-collision light. Lampu ini memang selalu berkedip terutama waktu malam hari karena diharuskan oleh peraturan penerbangan.

“kami hanya diminta menunggu dalam pesawat selama 20mnt untuk mereka memperbaiki kerusakan,” ,“Dan alangkah kagetnya saya saat turun di landasan sudah stand by mobil SAR”

Landasan adalah tempat pesawat lepas landas dan mendarat. Setiap beberapa menit di bandar udara besar ada pesawat yang lepas landas dan mendarat. Pesawat tidak boleh berhenti dan parkir di landasan.

Hanya pesawat yang mengalami keadaan darurat dan penumpangnya loncat keluar di perosotan (slide) yang boleh berhenti di landasan.

Dari cerita di atas, menunggu 20 menit pasti di apron, tempat parkir pesawat. Lain kali kalau naik pesawat lain dan turun di apron, mungkin bisa diperhatikan semua kendaraan yang ada.

Anda akan lihat mobil tanki bahan bakar, mobil petugas keamanan bandara, mobil teknisi. Hampir semuanya memiliki lampu di kuning di atasnya. Mungkin ini yang dikira oleh ibu Kartini sebagai mobil SAR.

Ketakutan ibu Kartini ini sangat besar sampai membayangkan yang tidak-tidak. Semoga sedikit sumbangan saya bisa membantu ibu Kartini dan keluarganya untuk terbang dengan tenang sebagai penumpang pesawat udara.

Kalau mau dapat sumbangan lebih, gabung yuk di grup facebook ilmuterbang.com.
https://www.facebook.com/groups/ilmuterbang/