DENPASAR, KOMPAS.com — Karena tidak ada penjelasan dari pramugari dan pilot, penumpang Batavia yang panik karena menduga pesawatnya terbakar nekat melompat melalui pintu darurat. Demikian diceritakan salah seorang calon penumpang, Priyono Adi Nugroho (50), asal Surabaya, kepada Kompas, Kamis (3/12). “

Begitu rendahnya kepercayaan masyarakat pada pelayanan penerbangan Indonesia, sampai saat merasa pada keadaan darurat pun beberapa orang tidak menunggu aba-aba dari awak pesawat untuk membuka pintu darurat dan meloncat keluar. Bukannya selamat, malah 10 orang dilarikan ke rumah sakit karena mengalami patah tulang atau luka-luka. Evakuasi bukanlah hanya meloncat keluar, ada prosedur yang harus dijalankan oleh awak pesawat untuk menghindari terjadinya kecelakaan karena evakuasi.

Dari beberapa berita di surat kabar, menurut penulis, tidak ada keadaan darurat yang terjadi saat itu. Yang ada hanyalah penumpang yang melihat asap di mesin pesawat dan berteriak-teriak menimbulkan kepanikan. Seharusnya yang dilakukan adalah diam dan menunggu aba-aba dari awak pesawat, karena mereka berkomunikasi satu sama lain, baik pilot dan teknisi di darat, juga antara pilot dan pramugari.

Bagaimana jika anda melihat kejanggalan misalnya asap atau api? Jangan berteriak, beritahu awak pesawat, mereka akan menjalankan prosedur untuk keselamatan anda. Jika anda berteriak seperti yang dilakukan penumpang Batavia 701D, maka yang ada hanyalah kepanikan dan kecelakaan yang lebih parah.

Bagaimana jika pada penerbangan tersebut benar ada kebakaran dan pintu darurat yang dibuka oleh penumpang adalah pintu ke arah mesin yang terbakar?

Bagaimana jika ada penumpang yang membuka pintu darurat pada saat kabin pesawat masih bertekanan tinggi?

Jika benar ada kebakaran, maka yang pertama kali dapat melihat adalah teknisi yang ada di darat yang mengawasi mesin yang sedang dinyalakan, bukan penumpang di dalam kabin pesawat. Atau jika kebakaran di dalam mesin tidak terlihat, maka sensor kebakaran yang ada di dalam mesin akan menyalakan alarm di kokpit dan memberi tahu penerbang yang pada gilirannya akan menjalankan prosedur darurat dan memberi tahu awak kabin (pramugari) untuk mengevakuasi penumpang. Awak kabin akan mengatur arah evakuasi untuk menjauhi api.

 

Kenapa di kabin pesawat terasa panas?

Diceritakan di berita bahwa dalam proses menyalakan mesin, kabin terasa panas dan akhirnya seorang penumpang melihat asap keluar dari salah satu mesin dan berteriak menimbulkan kepanikan.

Pada umumnya, pesawat seperti Boeing 737 atau Airbus A320 dan yang lebih besar, menggunakan sumber pneumatik (udara bertekanan) untuk menjalankan penyejuk udara (AC) kabin dan menyalakan mesin. Tenaga pneumatik ini disebut bleed air. Sumber bleed air bisa berasal dari mesin kecil di pesawat yang disebut APU (Auxilliary Power Unit), mesin pesawatnya sendiri atau jika APU bleed rusak dari unit Air Starter yang ada di darat.

Pada waktu menyalakan mesin dibutuhkan bleed air dengan tekanan tinggi, dan biasanya APU tidak bisa menyediakan bleed air untuk AC dan menyalakan mesin sekaligus. Karena itu selama menyalakan mesin, AC kabin pesawat pasti dimatikan.

Dalam kasus Batavia 701D ini, kemungkinan proses menyalakan salah satu mesin mengalami kegagalan, sehingga penerbang mencoba menyalakan mesin yang lain. Proses ini cukup lama dan bisa mencapai 5-10 menit. Selama itu, AC pesawat tidak bisa dinyalakan. Karena itulah penumpang merasa kepanasan. Pada saat yang bersamaan, sisa pembakaran yang tidak berhasil dari mesin yang pertama mengeluarkan asap dan terlihat oleh penumpang yang akhirnya berteriak.

 

Evakuasi yang benar

Jika terjadi keadaan darurat dan pesawat masih atau sudah ada di darat maka berikut ini adalah contoh cara proses evakuasi yang seharusnya dilakukan.

Pilot akan memberi aba-aba pada awak kabin untuk bersiap-siap, misalnya CABIN CREW AT STATION!.

Setelah mematikan mesin dan menjalankan prosedur di kokpit, maka pilot akan memberi aba-aba pada awak pesawat untuk melakukan evakuasi, caranya bisa dengan berteriak di PA (Passenger Address) sehingga bisa didengar oleh awak kabin maupun penumpang. EVACUATE EVACUATE EVACUATE.

Di beberapa pesawat komersial seperti Airbus ada juga alarm khusus yang jika berbunyi memberi tanda pada awak kabin untuk memulai proses evakuasi.

Jika terjadi keadaan darurat dan pesawat masih atau sudah ada di darat tapi dalam beberapa waktu tidak ada aba-aba selanjutnya dari pilot, maka awak kabin bisa berasumsi bahwa mungkin pilot dalam keadaan tidak sadar dan akan memulai proses evakuasi tanpa perintah dari pilot. Purser (pemimpin awak kabin) lah yang akan berteriak di PA, EVACUATE EVACUATE EVACUATE.

Setiap pintu darurat di awasi oleh awak kabin tertentu, dan awak kabin ini akan melihat keluar sebelum membuka pintu untuk memastikan bahwa jalur evakuasi aman dari api, atau bahaya lain.

Jika ternyata ada api atau ada bahaya lain, di depan salah satu pintu darurat, maka awak kabin tersebut akan menjaga agar pintu tersebut tidak terbuka. Jangan paksa awak kabin atau berinisiatif sendiri untuk membuka pintu ini!

 

Prosedur melompat

  • Tinggalkan semua barang anda, nyawa anda lebih penting dari barang-barang anda.
  • Bawa jaket pengaman untuk di air jika anda harus meloncat ke air, jangan buka jaket ini di dalam pesawat. Kalau anda buka, kemungkinan anda akan menyangkut di dalam pesawat.
  • Pada waktu keluar pesawat dengan meluncur di slide, buka sepatu anda karena bisa melukai anda atau orang lain dan bisa merobek slide.
  • Jangan mencoba kembali ke pesawat

Setelah evakuasi dijalankan, maka awak kabin akan memeriksa pesawat jika masih ada penumpang yang tertinggal. Kapten adalah orang terakhir yang keluar dari pesawat.

Sumber:
http://ilmuterbang.com/blog-mainmenu-9/blog-umum-mainmenu-82/109-penerbangan-yang-aman-dan-nyaman
http://regional.kompas.com/read/xml/2009/12/03/11380550/10.penumpang.batavia.air.dilarikan.ke.sanglah.dan.graha.asih
http://regional.kompas.com/read/xml/2009/12/03/13210575/Angkasa.Pura.Pesawat.Batavia.Tidak.Terbakar
http://regional.kompas.com/read/xml/2009/12/03/10424327/batavia.air.bantah.pesawatnya.terbakar.di.ngurah.rai
http://regional.kompas.com/read/xml/2009/12/03/13320332/pramugari.dan.pilot.diam.penumpang.pun.lompat