Selama ini kita sering mendengar istilah stall atau mungkin sudah mengalami saat melaksanakan flight training. Tapi tahukah kita sebenarnya, apa yang menyebabkan pesawat bisa stall.? Kita tentu mungkin sudah paham saat melakukan exercise stall bagaimana recovery nya “lower the nose, at the same time open power, and then back to the initial altitude”. Secara simple bahkan ada beberapa orang yang mengartikannya STALL sebagai Sudah Tidak Ada Lift Lagi, padahal secara aerodynamic stall tidak hanya berbicara tentang lift.

Stall adalah suatu kondisi aerodynamic di mana coefficient lift mulai berkurang yang disebabkan karena angle of attack meningkat dan melampaui batasan critical point. Critical point angle of attack ini pada umumnya 15-16 degress, dan juga bergantung dari fluid, foil, dan reynold number.

Gambar (http://en.wikipedia.org/wiki/Stall_(flight))

Apa saja yang bisa menyebabkan stall.?

Angle of attack sudah pasti sesuai dengan gambar yang di atas, jika angle of attack ini konstan ada beberapa hal lagi yang harus di perhatikan yang bisa menyebabkan stall.

  1. Weight, pendistribusian Weight yang tidak merata yang akan membuat pesawat tail heavy atau nose heay. Increase Weight = increase stalling speed.
  2. Dynamic pressure, Di mana = Dynamic pressure. Dynamic pressure berbicara velocity airflow yang nanti akan ditampilkan pada airspeed di pesawat. Airspeed decrease = lift decrease = stall.
  3. Bank angle, jika pesawat sedang berbelok maka akan cenderung turun ke arah pesawat itu belok additional lift di perlukan untuk menjaga lateral acceleration, dan saat pitch up bersamaan dengan itu stall speed akan meningkat.
  4. Pitch attitude, merubah pitch attitude pesawat berarti juga mengubah angle of attack (lateral stability).

 

Gambar (http://en.wikipedia.org/wiki/Stall_(flight))

 

Apa saja macamnya stall.?

Pada umumnya dibedakan menjadi Power on-stalls, saat take off dan climb configuration, dan Power off-stalls, saat approach configuration. Dalam buku Jeppesen “Guided flight Discovery. Instrument Commercial” chapter 12 Aerodynamics and Performance limitation dijelaskan ada beberapa tambahan macam stall :

  1. Accelerated stall, disebabkan karena pergerakan flight control yang berlebihan,atau tiba-tiba.
  2. Secondary stall, biasanya terjadi saat recover pesawat yang tergesa-gesa
  3. Crossed control stall, pergerakan flight control yang berlawanan sehingga menghasilkan back pressure yang berlebihan.
  4. Elevator trim stall, kebanyakan terjadi ketika go-around pada saat landing approach. Saat landing configuration trim nose up, kemudian open power saat go-around dengan speed yang masih rendah.

Jadi, kesimpulannnya stall disebabkan karena angle of attack yang melebihi CL max, aliran udara yang melewati bagian atas airfoil tidak lagi smooth dan menimbulkan separated flow. Lift yang dihasilkan maka akan berkurang, dan pesawat akan kehilangan daya angkat karena Weight > lift