Suatu hari pada pukul 4:20 pagi: 911 mendapatkan panggilan telepon dari seorang pengendara kendaraan bermotor tentang seorang korban yang terluka.
 
Pukul 4:25:  Sebuah ambulance segera berangkat dan sebuah helikopter dari CareForce disiapkan.
 
Pukul 4:44: Sesaat setelah lepas landas, awak helikopter CareForce membatalkan penerbangan karena merasa cuaca terlalu membahayakan.
 
Pukul 4:47: Greenville Hospital System dihubungi tapi menolak mengirimkan helikopternya karena alasan cuaca.
 
Pukul 4:49: Providence Hospital juga dihubungi dan menyatakan akan mengirimkan helikopter dari LifeReach Helicopter tapi kemudian secepatnya membatalkannya karena alasan cuaca. Saat itu juga Spartanburg Regional Healthcare System dihubungi dan menyatakan akan mengirimkan helikopternya.
 
Pukul 4:53: Pilot Spartanburg memeriksa radar cuaca.
 
Pukul 5:04 Helikopter Spartanburg lepas landas
 

Pukul 5:20 Pilot helikopter Spartanburg melaporkan 2 menit dari lokasi kecelakaan dan melaporkan tidak ada masalah dengan cuaca.

Pukul 5:24 Helikopter mendarat dengan selamat, transmisi radio terakhir diterima. Awak helikopter menemukan korban.
 
Pukul 5:33 Helikopter lepas landas kembali. Komunikasi radio terputus. 

Pukul 5:41 Ada laporan tentang helikopter yang jatuh setelah satu menit lepas landas.

Pukul 6:15 Helikopter dari Greenville lepas landas untuk mencari helikopter yang hilang, tapi 10 menit kemudian dibatalkan karena cuaca yang buruk.

Pukul 6:32 Seorang pengemudi truk menemukan puing-puing helikopter hanya 900 meter dari tempat lepas landasnya. Helikopter tersebut menabrak pohon pada waktu akan lepas landas.

Pertanyaannya:
  1. Mengapa pilot ini terbang pada saat satu helikopter berbalik dan dua helikopter lainnya membatalkan penerbangan?

  2. Apakah dia menerima informasi dari perusahaan lain dan juga informasi cuaca dengan baik?

  3. Apakah dia menerima informasi cuaca tapi terlalu percaya diri (over confidence)? Penerbang ini dikenal sebagai penerbang yang konservatif, tidak mau terbang jika ada sedikit cuaca buruk, malah diolok-olok sebagai "weather chicken"

  4. Apakah ada tekanan dari pihak lain agar dia terbang? Karena ada memo dari perusahaan bahwa perusahaan akan mendukung pembatalan penerbangan karena alasan cuaca.

  5. Apakah anda sebagai penerbang pernah menerbangkan sebuah pesawat pada waktu penerbang lain menolaknya dengan berbagai alasan?

Tidak ada yang pernah tahu jawabannya tapi kejadian ini adalah sebuah pelajaran mahal. Dengan mempelajari beberapa sifat manusia di bawah ini, kita akan mengenali sifat manusia yang berbahaya dalam penerbangan. 

Go atau No Go? Continue or cancel?

Berbadan sehat sebelum terbang tidak menjamin pengambilan keputusan yang benar. Sikap seorang penerbang juga menentukan kualitas pengambilan keputusan yang dilakukan menjadi benar atau malah berbahaya. Ada 5 sikap manusia yang berbahaya (hazardous attitude):
 
  1. Iya, iya gue tau! (Anti-Authority). Sikap ini ada pada orang yang tidak suka diberitahu. Malah mereka akan melanggar aturan yang mereka tahu kalau diberi tahu.

  2. Cepetan dong.. (Impulsivity) Ini adalah orang yang selalu terburu-buru. Seharusnya berpikir apa yang akan dilakukan, tapi biasanya hanya melakukan yang terpikir pertama kali.

  3. Gak akan terjadi lah ama gue. (Invulnerability) Kadang sering hal ini terjadi pada diri kita tanpa sadar. Kita sering melihat berita kecelakaan kendaraan bermotor, tapi dalam kehidupan sehari-hari kita melakukan kecerobohan yang sama. Kalau ada yang jatuh dari sepeda malah tertawa, bukan berpikir “apakah akan terjadi pada saya juga?”. Orang dengan sifat ini cenderung menambah resiko.

  4. Gampaang... gue juga bisa. (Macho). Orang dengan sikap ini selalu pamer. Menunjukkan pada orang lain bahwa dia lebih mampu dari yang dipikir oleh orang lain.

  5. Gak perlu lah.. bukan urusan gue. (Resignation). Orang dengan sikap ini menyerahkan tanggung jawab pada orang lain.

Kelima sikap berbahaya ini menyumbang porsi yang cukup besar pada pengambilan keputusan yang salah. Tapi sikap yang berbahaya ini bisa selalu dihadapi dengan keadaan yang berlawanan (anti-dote) sehingga bisa dilakukan koreksi yang benar. Mengenali sikap yang salah ini adalah tahap pertama untuk menetralkannya. Setelah mengenalinya dan mengidentifikasi bahwa sikap tersebut berbahaya maka seseorang bisa menyatakan sikap yang benar.  Anti-dote ini harus dihapal untuk setiap sikap yang berbahaya sehingga selalu datang otomatis di pikiran kita pada waktu dibutuhkan.

 

Sikap bahaya

antidote

Anti Authority

Gak perlu patuh sama aturan

Selalu ikuti aturan

Impulsivity

Mesti kerjakan sekarang, gak ada waktu lagi.

Jangan buru-buru. Pikir dulu akibatnya.

Invulnerability

Gak mungkin terjadi pada saya

Bisa saja terjadi pada saya

Macho

Nih gue buktiin

Mengambil resiko adalah bodoh

Resignation

Biarin aja, emang udah begitu.

Sesuatu harus dilakukan. Jangan biarkan orang yang berpikir untuk keputusan yang kita ambil.

 

Contoh situasi dengan sikap di atas:

  1. Selama belajar di pesawat multi-engine, instrukturnya mematikan mesin sebelah kiri pada waktu melakukan 60° steep turn ke kiri. Apa yang anda pikirkan?

    a. Gak ada inspector yang tahu kelakuan instruktur ini. Anti-Authority

    b. Instruktur saya tahu apa yang dia lakukan. Resignation

    c. Wah pesawat ini bisa lebih dari yang tertulis di manualnya. Macho

    d. Selama ini kan gak pernah ada kejadian apa-apa dengan melakukan hal ini. Invulnerability

    e. Terserah dia mau apa, yang penting training selesai. Impulsivity

  2. Pesawat twin-engine yang anda terbangkan baru saja keluar dari hanggar pemeliharaan karena harus mengganti generator di salah satu mesinnya dengan yang baru. Baru saja terbang selama 30 menit, dalam sebuah penerbangan yang akan memakan waktu 3 jam, lampu “generator hot” menyala.

    a. Generatornya baru, pasti lampunya saja yang rusak. Invulnerability

    b. Langsung matikan mesin yang generatornya mati. Impulsivity

    c. Generatornya pasti ok, seandainya tidak ok pun pasti bisa ditanggulangi. Macho

    d. Hmm, generatornya baru dan gimana lagi, pasti sudah terpasang dengan baik. Resignation

    e. Ah, satu generator cukup, aturan untuk harus punya 2 generator terlalu berlebihan. Anti-Authority

Sebagai latihan, coba anda identifikasi sifat-sifat manusia pada beberapa skenario di bawah ini dan pikirkan apa yang seharusnya dilakukan. 

Ko-pilot anda sudah datang dan anda melihat ada kelainan pada sikap dan dirinya hari ini. Anda tahu dia baru saja terkena flu dan waktu ditanya dia menjawab "mungkin gara-gara obat flu yang saya makan tadi malam". Meskipun pesawat ini membutuhkan dua orang pilot, anda tidak memperdulikan mengantuknya dan sikap cueknya kopilot anda.

a. Saya bisa lah terbang sendirian kalau memang dia sakit.

b. Saya sudah biasa terbang dengan dia, pasti lancar-lancar saja.

c. Bisa apa lagi, dia kan sudah ditunjuk untuk tugas hari ini.

d. Dia masih bisa datang berarti masih bisa terbang.

e. Sudah tidak ada waktu untuk memanggil kopilot lain.

f. jawaban yang benar: …......................

 

Anda akan menerbangkan sebuah helikopter yang cukup tua dan kurang dipelihara dengan baik. Pada waktu menyalakan mesin, turbine outlet temperature menunjukkan nilai yang lebih tinggi dari biasanya dan anda mencurigai masalah pada fuel control. Dua orang penerbang dari perusahaan yang sama dengan anda akan pulang dan menjadi penumpang anda. Keduanya tidak mau penerbangan ini ditunda. Setelah 5 menit berdebat dengan mereka akhirnya anda setuju untuk meneruskan penerbangan. Yang anda pikirkan:

a. Saya membuktikan kemampuan saya sebagai pilot biarpun keadaannya tidak ideal.

b. Peraturan cuma berlebihan aja tentang safety.

c. Cuma untuk satu flight saja pasti fuel controlnya ok ok saja.

d. Pendapat saya pasti salah karena ada dua orang yang punya pendapat yang berbeda.

e. Repot banget sih, langsung aja berangkat.

f. jawaban yang benar: …......................

bersambung ke bagian ke 3....

Sumber: 

http://www.ntsb.gov/ntsb/GenPDF.asp?id=CHI04MA182&rpt=fa

http://www.ntsb.gov/ntsb/GenPDF.asp?id=CHI04MA182&rpt=fi