Jika kita terbang ferry, tanpa awak kabin dan penumpang, mungkin kita rasa tidak perlu untuk menutup pintu cockpit, tapi simak cerita berikut ini. Cerita di bawah diambil dari ASRS Callback http://asrs.arc.nasa.gov/publications/callback/cb_337.htm
Captain saya dan saya sendiri memulai persiapan penerbangan ferry. Saat itu saya yang menjalankan walk around sebelum terbang dan kembali ke cockpit untuk meneruskan pekerjaan sebelum terbang.
Catering sudah dikeluarkan dari pesawat, staff darat dan cleaning service masih ada di pesawat, menyelesaikan tugas mereka. Setelah selesai, ground staff memberitahu bahwa tugas mereka selesai.
Di cockpit, kami berdua juga meyelesaikan tugas kami dan akhirnya berangkat. Pintu cockpit kami biarkan terbuka, penerbangan berjalan seperti biasa.
Sewaktu mendarat, pesawat menyentuh landasan dengan lembut, di touchdown zone. Saya mengaktifkan reverse thrust sesaat setelah touchdown, dan dengan cepat mengembalikan reverser ke idle, dan Autobrake berfungsi dengan normal.
80 Knots, Captain mengambil alih kendali, dan autobrake dimatikan. Pada saat inilah sebuah gerobak katering (catering cart) masuk ke dalam cockpit dengan kecepatan yang sangat tinggi, menabrak central console (pedestal) dan juga lengan kiri saya.
Setelah menabrak, gerobak tersebut terlempar ke atas pedestal. Cairan muncrat dan tumpah di mana-mana, dan tercium bau terbakar.
Captain dengan cepat mengendalikan pesawat keluar dari landasan dan berhenti untuk melihat apa yang terjadi dan bau terbakar mulai menghilang.